Warga Tambal Sementara Jembatan Wariori yang Nyaris Ambruk di Manokwari Papua Barat

"ni satu-satunya akses yang bisa kami lalui untuk mencari makan," kata Sudin Waramu, warga Kampung Wamfaura, Distrik Sidey, Kabupaten Manokwari

TribunPapuaBarat.com//Frans Tiwan
Sudin Waramui saat berada di Jembatan Wariori, Distrik Sidey, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Rabu (10/7/2024) 

TRIBUNPAPUABARAT. COM, MANOKWARI - Warga berinisiatif menambal sementara kerusakan di Jembatan Wariori di Distrik Sidey, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.

Tujuannya, agar satu-satunya penghubung Distrik Masni dan Distrik Sidey di Kabupaten Manokwari itu bisa dilintasi lagi.

"Ini inisiatif saya sendiri, saya cari semen sendiri dan kerja sama dengan masyarakat yang lewat."

"ni satu-satunya akses yang bisa kami lalui untuk mencari makan," kata Sudin Waramu, warga Kampung Wamfaura, Distrik Sidey, saat ditemui TribunPapuaBarat.com di Jembatan Wariori.

Ia juga berharap agar pengendara motor atau mobil untuk mengurangi beban atau muatan saat melintasi jembatan ini.

Baca juga: Jembatan Wariori Nyaris Ambruk Sejak 2 Bulan Lalu, Misti Tak Lagi Bisa Berdagang Keliling

 

Sudin juga mengingatkan agar para pengendara tetap waspada dan berhati-hati dengan kondisi Jembatan Wariori.

Menurut Sudin Waramu, sudah lebih dari tiga bulan perekonomian lumpuh di Distrik Sidey, terimbas jembatan yang nyaris ambruk tersebut.

Harga sembilan bahan pokok (sembako), ucapnya, naik signifikan.

Sudin juga harus menutup usahanya lantaran tak lagi banyak pembeli sejak Jembatan Wariori rusak.

"Biasanya sehari, saya bisa mendapat penghasilan Rp 100 ribu. Sekarang penghasilan tidak ada sama sekali, malahan usaha warung makan saya ditutup," ucap Sudin Waramu.

Baca juga: Distrik Sidey Nyaris Terisolasi, Hermus Indou Minta Warga Bersabar untuk Jembatan Sementara

Ia menyebut pedagang lain merasakan hal serupa.

Meski begitu, Sudin tetap berterima kasih karena pemerintah daerah sedang mengusahakan jembatan darurat.

"Semoga jembatan darurat cepat selesai agar perekonomian kembali normal," katanya.

Pedagang lain, Misti (45), tak bisa berjualan keliling menggunakan mobil lagi sejak jembatan Wariori  nyaris ambruk.

"Sebelum jembatan putus, kami berdagang keliling sampai di perbatasan Distrik Sidey dengan Kabupaten Tambrauw (Papua Barat Daya)," ujar warga SP 3 Aimasi, Distrik Prafi, itu pada Rabu (10/07/2024).

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved