Berita Fakfak

Harga Pala Fakfak Per Oktober 2024 Naik Signifikan, Ini Kata Widi Asmoro Jati

dalam proses pengeringan petani dianjurkan untuk mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan oleh eksportir Papua Global Spices

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TribunPapuaBarat.com//Aldi Bimantara
Plt Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widi Asmoro Jati 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Harga komoditas pala di Kabupaten Fakfak pada bulan Oktober 2024 ini diketahui mengalami lonjakan signifikan. 

Itu dapat dilihat masyarakat Fakfak melalui running text Dinas Perkebunan Fakfak pada 1 Oktober 2024. 

Dalam papan informasi berupa running text tersebut, diketahui harga pala di berbagai kategori telah mencapai dan bahkan melampaui standar terendah yang ditetapkan dalam Peraturan Bupati (Perbup) Fakfak Nomor 61 Tahun 2023 tentang mutu dan harga standar komoditas pala.

Baca juga: Pengusaha Minta Pemkab Fakfak Kaji Ulang Tarif Retribusi Pala

Baca juga: Lewat Pendidikan Vokasi, Mitras Dudi Dorong Polinef dan SMK Buat Aneka Mesin Produksi Pala 

Plt Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widi Asmoro Jati menyebutkan saat ini merupakan waktu yang menguntungkan bagi para petani pala di Fakfak Papua Barat. 

"Karena sebagian besar komoditas pala sudah siap untuk dipanen, dan harga yang tinggi menjadi kabar baik bagi mereka," tuturnya. 

Pihaknya juga terus memantau perkembangan harga pala ini, dan secara aktif melakukan pendekatan dengan pembeli lokal untuk memastikan petani pala mendapatkan harga yang layak. 

Lebih lanjut, ia juga menyarankan agar petani menjual pala mentah yang tua dalam satuan kilogram. 

"Hal ini karena berat pala tua dalam 1.000 biji bisa mencapai 13 sampai 18 kilogram, yang berarti potensi harga jual per kilogram lebih tinggi dibandingkan harga satuan biji," tuturnya. 

Dikatakannya, alangkah baiknya pala mentah yang sudah tua dijual dalam satuan kilogram karena beratnya lebih menjamin pala tersebut dalam kondisi matang sempurna. 

"Harga jualnya pasti lebih tinggi dibandingkan jika dijual per 1000 biji," sebut Widi.

Widi juga mengimbau kepada para petani untuk selalu menjaga kualitas hasil panen mereka. 

"Ada baiknya, memetik pala yang matang sempurna dan melakukan proses pengeringan dengan benar adalah kunci untuk menjaga mutu produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan," pintanya. 

Dijelaskan Widi, dalam proses pengeringan petani dianjurkan untuk mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan oleh eksportir Papua Global Spices (PGS). 

"Terutama dalam pengeringan fuli atau unga pala dan biji pala," tuturnya. 

Dengan mengikuti prosedur yang benar, kualitas pala dapat meningkat, dikatakan Widi, pada akhirnya akan berdampak pada harga jual yang lebih tinggi di pasar ekspor.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved