Berita Fakfak
Polisi Ungkap Motif Gantung Diri Seorang Warga Fakfak Papua Barat di Dalam Warung
"Sudah saya dengan anak-anak mo (mau) turun tidur di bawah (rumah orangtua)," tutur AKP Arif Usman Rumra menceritakan
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Pihak Kepolisian Resor (Polres) Fakfak Papua Barat melalui Sat Reskrim berhasil mengungkap dugaan motif aksi gantung diri yang dilakukan seorang warga Fakfak Papua Barat berinisial ME di dalam warung.
Itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Fakfak Papua Barat, AKP Arif Usman Rumra kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak Papua Barat, Selasa (8/10/2024).
"Menurut keterangan istri korban bahwasanya pada Senin tanggal 8 Oktober 2024 sekiranya jam 16.00 WIT, istri berpamitan untuk mengikuti acara baca doa di rumah pantai dekat TPI," katanya.
Baca juga: Warga Fakfak Ditemukan Gantung Diri di Warung Makan, Ini Hasil Olah TKP Polisi
Baca juga: Sebelum Gantung Diri di Warung Makan, ME Sempat Terlibat Cekcok Mulut dengan Istri
Kemudian dikatakan AKP Arif Usman Rumra, sekiranya pukul 18.00 WIT, korban menelepon istri WR dan menanyakan terkait perlengkapan warung makan yang tidak ada dan orang yang pesanannya banyak.
"Lalu istri WR bersama anaknya naik ke warung makan untuk membantu korban menyiapkan pesanan," tutur AKP Arif Usman Rumra.
Setelah istri WR tiba di warung makan, korban menanyakan sang istri terkait ekspresi wajah yang ditunjukkan.
"Korban berkata saat itu, kenapa muka mu nyinyir begitu, belum lagi sendok tidak ada dan pesanan lagi banyak," kata AKP Arif Usman Rumra.
Dari bahasa korban tersebut dikatakannya menjadi pemicu cekcok mulut dan kejadian itu terus berlangsung sampai dengan malam hari.
"Sehingga korban membanting wajan dan memukul pintu warung sambil korban berkata, ini HP dan uang ko (kamu) pegang baik-baik, tolong jaga saya punya anak-anak, besok pagi ko tidak akan liat saya lagi," kata korban disampaikan AKP Arif Usman Rumra.
Lalu, mendengarkan kata-kata korban akhirnya istri korban berkata kamu (korban) selalu saja bilang begitu.
"Sudah saya dengan anak-anak mo (mau) turun tidur di bawah (rumah orangtua)," tutur AKP Arif Usman Rumra menceritakan.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.