Warga Kampung Werba Mengamuk
Warga Kampung Werba Mengamuk di Depan Mapolres Fakfak, Sejumlah Toko di Memilih Tutup Lebih Awal
Wa Masni mengatakan, biasanya tokonya buka sampai pukul 22.00 WIT namun memilih tutup saat sore hari ini.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Mengingat situasi kurang kondusif, sejumlah pertokoan di pusat Kota Fakfak Papua Barat teramati tutup lebih awal dari biasanya.
Pantauan TribunPapuaBarat.com Senin (21/10/2024), pertokoan yang berada di Kawasan Pusat Bisnis dan Ekonomi (Central Bussiness District) teramati tutup lebih awal.
Sekiranya sejak pukul 16.00 WIT hingga 17.00 WIT sore ini, pemilik toko sudah mulai menutup tokonya masing-masing.
Baca juga: Pasca Pengeroyokan Warga Kampung Werba, Polres Fakfak Keluarkan Imbauan Khusus
Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Kampung Werba Mengamuk di Depan Mapolres Fakfak
Begitupun juga dengan warung-warung makan yang biasanya buka pada malam hari, namun teramati memilih tak membuka usahanya.
"Kami sudah dapat informasi dari pagi sebetulnya, jadi kami tetap waspada namun infonya memang akan kacau makanya kami tidak buka di malam hari," ujar salah satu penjaga toko, Wa Masni di Fakfak Papua Barat kepada TribunPapuaBarat.com, Senin (21/10/2024).
Wa Masni mengatakan, biasanya tokonya buka sampai pukul 22.00 WIT namun memilih tutup saat sore hari ini.
"Kami harap semoga aman-aman saja yah, dan tidak ada kacau-kacau lagi, biar kami bisa berdagang lagi, pokoknya hati-hati selalu," tandasnya.
Sementara itu, salah satu pengusaha lainnya, Sukron kepada TribunPapuaBarat.com mengungkapkan keresahan yang sama.
"Kami memilih tutup duluan karena khawatir ada kejadian-kejadian yang terjadi di luar kontrol kita, makanya untuk kebaikan mendingan tutup," tandasnya.
Ia berharap situasi di Fakfak Papua Barat dapat kembali pulih dan kondusif.
"Karena kita pedagang ini yah hanya bisa berjualan hari-hari, semoga bisa keadaan membaik," katanya.
Sebelumnya diketahui, massa berkumpul di depan Polres Fakfak Papua Barat dan mencoba masuk ke pelataran Polres.
Mereka meneriaki para tersangka yang melakukan penganiayaan terhadap korban yang notabene merupakan keluarga mereka.
Sebelumnya, korban penganiayaan telah meninggal dunia di RSUD Fakfak Papua Barat pada Minggu malam 20 Oktober 2024.
Isak tangis pun sempat pecah dari keluarga korban di RSUD Fakfak Papua Barat.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.