Kemenag Papua Barat

Luksen Jems Mayor: Papua Barat Bukti Nyata Kerukunan dan Toleransi di Indonesia

Ia menekankan pentingnya peran tokoh agama dalam memelihara kedamaian dan persatuan.

Istimewa
Kegiatan Orientasi Pelopor Penggerak Moderasi Beragama bagi Tokoh Lembaga Keagamaan secara resmi ditutup pada Rabu (4/12/2024). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Kegiatan Orientasi Pelopor Penggerak Moderasi Beragama bagi Tokoh Lembaga Keagamaan secara resmi ditutup pada Rabu (4/12/2024).

Acara yang berlangsung selama dua hari sejak 2 hingga 4 Desember 2024, diikuti 70 peserta.

Terdiri dari 10 perwakilan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Papua Barat, serta tokoh dari berbagai denominasi gereja di wilayah Manokwari, Papua Barat.

Baca juga: 228 PPNPN Kanwil Kemenag Papua Barat Ikut Seleksi CPPPK 2024

Baca juga: Kemenag Lauching Penerimaan Mahasiswa Baru di 58 PTKIN, Berikut Jadwalnya

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Bidang Urusan Agama Kristen Kanwil Kemenag Papua Barat, sebagai upaya memperkuat moderasi beragama dan membangun kerukunan antarumat beragama di Papua Barat.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat, Luksen Jems Mayor mengapresiasi, tokoh agama yang telah menjaga toleransi dan kerukunan di wilayah Papua Barat.

Ia menekankan pentingnya peran tokoh agama dalam memelihara kedamaian dan persatuan.

"Saya berterima kasih kepada para pimpinan umat dan gereja yang telah mengambil tanggung jawab besar dalam membangun kerukunan di Papua Barat," kata Luksen James Mayor dalam siaran persnya yang diterima Tribun, Kamis (5/12/2024).

"Tidak disangka, hingga hari ini Papua Barat dan Papua Barat Daya tetap berada dalam 10 besar provinsi paling toleran di Indonesia. Ini adalah sumbangan besar tanah Papua, tidak hanya dari segi kekayaan alam tetapi juga dari segi kerukunan dan toleransi," sambung Luksen Jems Mayor.

Dalam suasana penuh kehangatan, Luksen juga menekankan bahwa perbedaan pandangan adalah hal yang wajar dan tidak perlu dipermasalahkan.

Ia mengapresiasi kerja keras para pemuka agama dalam menjaga persatuan, bahkan di tengah isu-isu yang kerap menyoroti potensi kerawanan di Papua Barat.

"Meskipun daerah ini sering disebut sebagai rawan dalam konteks pilkada, saya selalu percaya bahwa Papua Barat adalah wilayah yang aman dan penuh kerukunan, isu tersebut justru membuat kita semakin bersemangat untuk menunjukkan bahwa kita mampu menjaga kedamaian," tambahnya

Lebih lanjut, Luksen mendorong para tokoh agama untuk terus menguatkan gerakan-gerakan kecil yang dapat memperkuat moderasi dan toleransi, seperti aksi sosial di masyarakat.

Ia menegaskan komitmen Kementerian Agama untuk mendukung inisiatif para pemuka agama dalam membangun kehidupan bersama yang harmonis.

"Toleransi dan kerukunan membawa kehidupan bagi banyak orang, kita harus terus turun ke lapangan, menggerakkan kebaikan dan doa bersama di tengah masyarakat bersama, kita semua bertanggung jawab untuk menciptakan kota yang berbudi," pungkasnya.

Acara ini ditutup dengan penuh rasa syukur dan semangat kebersamaan, mencerminkan komitmen semua pihak untuk terus membangun kerukunan di Papua Barat sebagai contoh bagi wilayah lainnya di Indonesia.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved