Berita Fakfak
Sopir di Fakfak Harap Terminal Thumburuni Segera Difungsikan: Cari Uang Setengah Mati
Ia mengatakan pula imbas dari nonaktifnya Terminal Thumburuni juga saat ini, bisa terlihat dari minimnya trayek yang dilakoni angkot.
Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Merasa selama 5 tahun belakangan ini melarat alias cari uang "setengah mati", para sopir angkutan kota atau angkot di Kabupaten Fakfak Papua Barat berharap Terminal Thumburuni bisa segera difungsikan kembali.
Itu disampaikan salah satu sopir, Anjar (bukan nama sebenarnya) saat ditemui TribunPapuaBarat.com pada sela-sela aktivitasnya menunggu penumpang di Pasar Kelapa II Fakfak, Jumat (17/1/2025).
"Waktu Pasar Thumburuni kebakaran tahun 2019 itu sempat saya stop jadi sopir angkot, nganggur dan tidak ada pekerjaan dan baru ini aktif kembali kira-kira 8 bulan," bebernya.
Baca juga: Leonardus Kondorura: Pembangunan Terminal Tipe B Mansel Masuk Tahap Empat
Baca juga: Pemkab Mansel Bakal Renovasi Terminal Momiwaren
Ia mengakui bersama teman-teman sopir lainnya yang masih tersisa hingga saat ini, sangat sulit mencari uang.
"Saat ini Rp 5.000 sampai Rp 10.000 itu sangat sulit, bahkan sejak tidak ada terminal kita hanya jadikan pekerjaan sopir ini cuman iseng saja, karena paling setengah mati," sebutnya sambil mengernyitkan dahi.
Ia mengatakan sebelum kejadian kebakaran Pasar Rakyat Thumburuni di mana Terminal Thumburuni juga terdampak, memang kala itu angkot sangat aktif.
"Kami jaya dan bisa hidup dengan menjadi sopir angkot, tetapi sekarang ini tidak tahu mau kerja apa lagi, sangat sulit atau susah pokoknya ini," keluhnya.
Namun kondisi berbalik 360 derajat dirasakan mereka para sopir sejak pindah di Terminal Sementara Pasar Kelapa II, di mana alami sepi penumpang dan minimnya ruang beristirahat yang nyaman.
Ia mengatakan pula imbas dari nonaktifnya Terminal Thumburuni juga saat ini, bisa terlihat dari minimnya trayek yang dilakoni angkot.
"Misalnya trayek menuju Puncak dan kota itu kan sudah tidak ada, semua sudah tidak beroperasi," tandasnya.
Dikatakannya saat ini yang masih tersisa hanya trayek dari Pasar Kelapa II menuju Pasar Dulanpokpok Torea.
"Kami harap pemerintah bisa memperhatikan kondisi kami dengan mengaktifkan kembali Pasar Thumburuni Fakfak Papua Barat," harap pihaknya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.