Update Gempa Myanmar: Lebih dari 2.000 Orang Meningggal, 3.900 Orang Terluka

IFRC menyebut gempa Myanmar membuat negara itu mengalami tingkat kehancuran terburuk selama satu abad terakhir di Asia.

BPBD BANDA ACEH via Tribun-timur.com
ILUSTRASI GEMPA - Lebih dari 2.000 warga Myanmar menjadi korban meninggal akibat gempa bumi bermagnitudo 7,7 yang berpusat di Mandalay, kota terbesar kedua di negara itu. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Lebih dari 2.000 warga Myanmar menjadi korban meninggal akibat
gempa bumi bermagnitudo 7,7 yang berpusat di Mandalay, kota terbesar kedua di negara itu.

Gempa tersebut menguncang Myanmar dan Thailand pada Jumat (28/3/2025).

Di Bangkok, sekitar 1.000 km dari pusat gempa, bangunan pencakar langit runtuh total.

Mengutip ABC News, jumlah korban meninggal menjadi 2.056 di Myanmar.

Selain itu, Junta Militer Myanmar melaporkan lebih dari 3.900 orang terluka dan 270 orang hilang.

Menurut Otoritas Metro Bangkok, 13 orang tewas akibat runtuhnya gedung di Chatuchak, Bangkok.

Baca juga: Gempa Myanmar, 144 Orang Meninggal Dunia, Pasien Berlarian dari Gedung Rumah Sakit

 

Krisis Kemanusiaan

Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) menyebut Myanmar mengalami tingkat kehancuran terburuk selama satu abad terakhir di Asia.

Penjabat kepala IFRC, Marie Manrique mengatakan dampak gempa Myanmar akan dirasakan dalam minggu-minggu mendatang.

IFRC melaporkan kerusakan signifikan pada infrastruktur penting di seluruh Myanmar.

Bandara di Mandalay dan Naypyidaw ditutup demi keselamatan dan koordinasi di beberapa wilayah terhambat karena pemadaman telekomunikasi.

Direktur Regional IFRC untuk Asia Pasifik, Alexander Matheou, gempa Myanmar bukan bukan hanya bencana, melainkan krisis kemanusiaan yang kompleks.

Gempa itu memperburuk kerentanan karena Myanmar sedang menghadapi masalah pengungsian internal dan kerawanan pangan.

Karena itu, IFRC menyerukan solidaritas global untuk membantu upaya penyelamatan di Myanmar.

Baca juga: Update Gempa Myanmar, 694 Korban Meninggal di Mandalay, 100-an Orang Tertimpa Gedung di Thailand

Bantuan Pascagempa

Pada Senin (31/3/2025), Kedutaan Besar AS di Myanmar mengumumkan bantuan $ 2 juta untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan pasca-gempa Myanmar.

Tim tanggap darurat dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) pun dikerahkan untuk menilai situasi di Myanmar.

AS dilaporkan sedang mendiskusikan respons yang lebih luas terhadap gempa bumi tersebut.

Satu di antara yang dibahas adalah kemungkinan mengirim tim Tanggap Bantuan Bencana.

ABC News melaporkan tim internasional, termasuk dari China dan Rusia, sudah ada di lapangan untuk merespons situasi di Myanmar.

Tim ini menyelamatkan empat orang dari bangunan runtuh di Mandalay, Senin (31/3/2025).

China mengirimkan lebih dari 400 personel dan pesawat penuh perbekalan dengan total bantuan senilai $14 juta. 

Beijing pun mengirimkan beberapa tim untuk membantu di Thailand.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews berjudul Update Gempa Myanmar-Thailand: Korban Tewas Tembus 2.000 Orang, 3.900 Terluka, 270 Lainnya Hilang

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved