Solidaritas Mahasiswa Manokwari Buka Posko Bantuan untuk Pengungsi di Intan Jaya
Ia pun menyatakan bahwa posko bantuan ini dibuka sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama di Intan Jaya, Papua Tengah
Penulis: Matius Pilamo Siep | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Solidaritas Mahasiswa di Manokwari membuka posko bantuan untuk warga pengungsian di Distrik Sugapa dan Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
Posko ini bertujuan untuk mengumpulkan donasi berupa pakaian layak pakai, buku-buku bacaan, alat tulis, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya bagi masyarakat yang terdampak konflik.
Ketua Solidaritas Mahasiswa, Yosep Yukim, menyampaikan konflik bersenjata antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) meletus pada 13 Mei 2025 di lima kampung di Distrik Hitadipa, Intan Jaya.
Akibatnya, ratusan warga mengungsi ke hutan dan beberapa kampung terdekat untuk menghindari kekerasan.
Meskipun pemerintah daerah telah menyediakan tempat penampungan di kantor bupati, ia mengatakan sebagian besar warga masih memilih mengungsi ke hutan karena merasa tidak aman.
Konflik ini menyebabkan beberapa warga sipil menjadi korban.
Baca juga: Masyarakat Intan Jaya Tersenyum Dapat Bantuan Baju dari Satgas Yonif 330 Kostrad
"Tiga orang tewas, yaitu Kepala Desa Hitadipa Ruben Wandagau, Pendeta Ev. Elisa Wandegau, dan Mono Tapamina," ucap Yosep Yukim, Rabu (22/05/2025).
Tiga warga lain mengalami luka akibat terkena serpihan peluru, yakni Junite Zanambani, Minus Yegeseni (7 tahun), dan Nopen Wandagau.
"Korban tewas ditemukan di lokasi yang berbeda dan langsung dimakamkan oleh pemerintah daerah, TNI, dan Polri," ujarnya.
Ia pun menyatakan bahwa posko bantuan ini dibuka sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.
"Kami mengimbau masyarakat Manokwari untuk memberikan donasi seadanya bagi mereka yang sedang membutuhkan," ujarnya.
Baca juga: Pangkostrad Jenderal Maruli Masuk Sarang KKB di Intan Jaya Demi Temui Pasukan Tengkorak
Donasi dapat disalurkan melalui posko yang telah dibuka di Sekertariat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Papua, Amban, Kabupaten Manokwari.
Lebih lanjut, Yosep mengatakan masyarakat dari Kampung Ndugusinga, Jaindapa, dan Sugapa Lama mengungsi ke Distrik Sugapa dengan berjalan kaki belasan kilometer.
Beberapa juga mengungsi ke kampung terdekat dan hutan.
"Di Kampung Sugapa Lama, TNI sedang membangun markas atau posko besar, sehingga warga merasa takut untuk kembali ke kampung mereka,"ucapnya.
Sebagai informasi, posko bantuan donasi ini akan dibuka selama satu bulan.
Langkahi DPRK, Solidaritas Mahasiswa Minta Bupati Manokwari Cabut Rekomendasi Distributor Miras |
![]() |
---|
Solidaritas Mahasiswa Tolak Tawaran Duit saat Demo Ranperda Miras di DPRK Manokwari |
![]() |
---|
Didemo Mahasiswa, Bupati Hermus Indou Akui Miras Merusak Generasi |
![]() |
---|
Mahasiswa Desak DPRK Manokwari Batalkan Ranperda Pengendalian Miras, Jhoni Muid: Itu Inisiatif Pemda |
![]() |
---|
Ali Kabiay Klarifikasi Video Viral Berkelahi dengan WNA: Narasi di Medsos Salah Besar! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.