HUT 22 Teluk Bintuni

Menteri ESDM Janjikan PI dari Produksi Gas untuk Teluk Bintuni dan Papua Barat

"Saya pastikan, pada 2026 akhir, PI-nya sudah pemerintah pusat kasih untuk Teluk Bintuni dan Papua Barat," ujar Bahlil Lahadalia

|
TribunPapuaBarat.com/Syahrul Refideso
MENTERI ESDM - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, setelah menghadiri upacara peringatan HUT ke-22 Kabupaten Teluk Bintuni, Rabu (11/6/2025). Ia menjanjikan participate interest (PI) untuk Teluk Bintuni dan Papua Barat. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM-BINTUNI - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menjanjikan participate interest (PI) untuk Teluk Bintuni dan Papua Barat.

PI tersebut berasal dari produksi gas Genting Oil di Teluk Bintuni, Papua Barat.

"Bupatinya (Bupati Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy) bilang ke saya PI (participate interest) dalam kepemilikan saham 10 persen belum ada." 

"Saya pastikan, pada 2026 akhir, PI-nya sudah pemerintah pusat kasih untuk Teluk Bintuni dan Papua Barat," ujar Bahlil Lahadalia saat menghadiri upacara peringatan HUT ke-22 Kabupaten Teluk Bintuni, Rabu (11/6/2025).

Ia juga menjanjikan akan ada penambahan APBD Teluk Bintuni dan Papua Barat. 

Baca juga: Yohanis Manibuy Minta Dukungan Bahlil Lahadalia: Bangun Teluk Bintuni Butuh Kolaborasi Semua Pihak

 

Penambahan tersebut, ucapnya, akan diperoleh dari dana bagi hasil (DBH) minyak dan gas (migas) Genting Oil yang direncanakan mulai produksi pada 2027.

"APBD Teluk Bintuni cukup signifikan karena mendapat dari dana bagi hasil migas. Karena itu saya datang ke sini," kata Bahlil Lahadalia.

Ia menyatakan, saat APBD Papua Barat berkisar Rp 3,5 triliun, sedangkan APBD Teluk Bintuni sebesar Rp 3,3 triliun. 

Pada 2027, ucapnya, nilai APBD tersebut bisa semakin bertambah.

Produksi gas Genting Oil diharapkan menambah pasokan energi bagi Indonesia dan mendorong kemandirian energi dan hilirisasi sesuai program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Soal sumur gas Mogoi di ladang gas LNG Tangguh, kata Bahlil Lahadalia, harus beroperasi pada tahun ini.

Diharapkan, pada 2026, dana bagi hasilnya mulai bertambah untuk daerah.

Baca juga: Festival Budaya Teluk Bintuni, Yohanis Manibuy Berikan Uang Pembinaan ke 7 Suku

"BP Tangguh minta penambahan dua sumur lagi, tapi saya belum kasih karena mereka belum komitmen untuk penambahan PAD bagi Teluk Bintuni dan Papua Barat," ujar Bahlil Lahadalia.

Berkaitan dengan program hilirasi, ucapnya, pemerintah pusat akan membangun blue ammonia di Teluk Bintuni senilai 1,2 miliar dollar AS atau sekira Rp 10 triliun.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved