Berita Kaimana

Dewan Adat Dorong Bahasa Daerah Kaimana Dimasukkan Dalam Mulok Sekolah 

Pasalnya, menurut dia masyarakat lokal yang bermukim di Kaimana Kota saat ini, lebih banyak didominasi oleh masyarakat asli dari Suku Mairasi.

Penulis: Arfat Jempot | Editor: Libertus Manik Allo
Arfat
Ketua Dewan Adat Kaimana, Papua Barat, Lewi Oruw 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, KAIMANA - Ketua Dewan Adat Kaimana, Papua Barat, Lewi Oruw, SE mengatakan jika pemerintah daerah Kabupaten perlu mendorong agar, bahasa-bahasa lokal dari delapan suku asli di Kaimana, dapat diakomodir masuk sebagai bahan pelajaran dalam muatan lokal (Mulok).  

“Kita di Kaimana ada delapan suku dan masing-masing mempunyai bahasanya sendiri-sendiri. Kami apresiasi kegiatan yang sudah dilakukan oleh Balai Bahasa Papua belum lama ini. Untuk memasukkan bahasa lokal dalam muatan lokal, kami pikir sudah diatur juga didalam Undang-Undang Otsus, yang mengamanatkan soal itu,” jelas Lewi di Kaimana, Kamis (26/6/2025).  

Menurut Lewi Oruw, ketika materi bahasa lokal Kaimana ini sudah bisa terakomodir dalam muatan lokal untuk sekolah-sekolah, tetapi harus disesuaikan dengan zona penyebaran dari masing-masing bahasa daerah, sehingga tepat dengan keberadaan masyarakat, terutama anak-anak sekolah.

Baca juga: Dewan Adat Apresiasi SMKN 2 Kaimana Kembangkan Pendidikan Bahasa Daerah

Baca juga: Balai Bahasa: Perkawinan Campur Satu di Antara Penyebab Kepunahan Bahasa Daerah di Papua

“Kalau untuk penerapannya nanti, saya pikir, perlu dilakukan semacam zonasi. Jadi, materi bahasa lokal yang diajarkan juga, harus sesuai dengan kondisi atau penyebaran suku asli tersebut," ucapnya.

"Misalnya, Irarutu, maka pembelajaran terkait bahasa daerah khusus Bahasa Irarutu ini, diajarkan kepada peserta didik yang pada zona tersebut, lebih didominasi oleh anak-anak dari suku Irarutu. Begitu juga dengan yang lainnya,” tambahnya.

Selain itu, Lewi juga mengatakan bahwa, khusus untuk wilayah Ibu Kota Kabupaten Kaimana, lebih tepatnya bahasa Mairasi yang diajarkan kepada anak didik atau sekolah-sekolah. 

Pasalnya, menurut dia masyarakat lokal yang bermukim di Kaimana Kota saat ini, lebih banyak didominasi oleh masyarakat asli dari Suku Mairasi. Untuk itu, menurutnya paling tepat jika sekolah-sekolah yang ada di wilayah Kota Kaimana, diajarkan bahasa Mairasi.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved