Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun
TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Pemerintah Kota Sorong, melalui Dinas Perdagangan akan melaksanakan sidak di sejumlah distributor dan swalayan di Kota Sorong, Papua Barat.
Langkah tersebut, guna menyikapi kelangkaan stok minyak goreng pada sejumlah Mall dan Swalayan di Kota Sorong.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perdagangan Kota Sorong, Andi Asmuruf, di ruang kerjanya.
Baca juga: 4 dari 7 Pasien Covid-19 Varian Omicron di Kota Sorong Dinyatakan Sembuh
"Ada indikasi terdapat para distributor di Kota Sorong, yang memanfaatkan kesempatan untuk menimbun barang," ujar Asmuruf, kepada sejumlah awak media, Kamis (17/2/2022).
Selanjutnya, pihaknya akan lakukan pengawasan ke lapangan, guna mastikan kondisi minyak goreng di gudang.
"Saya akan melakukan pertemuan internal dengan masing-masing bidang, terkait hal ini," tuturnya.
Ia mengaku, dalam situasi seperti ini yang harus dihindari adalah permainan distributor nakal.
Baca juga: Pria Penganiaya Ibu Kandung di Medan Ditangkap, Menangis Minta Maaf dan Khawatirkan Anaknya
Sebab, bisa memanfaatkan situasi untuk menimbun barang, yang berujung pada kelangkaan stok minyak goreng.
"Secara otomatis, harga barang tersebut akan naik melebihi yang sesungguhnya ditetapkan oleh pemerintah pusat," kata Asmuruf.
Pastinya, jika ada pedagang yang sengaja menimbun barang, maka otomatis akan dikenai sangsi.
"Jelas kalau dia sengaja menimbun barang, otomatis izin bisa dicabut," tegasnya.
Apalagi, kegiatan tersebut dilakukan dalam kondisi Pandemi Covid-19, dan semua orang sedang kesulitan mencari kerja.
Minyak Goreng Kosong
Sebelumnya, Manager Ramayana Mall Sorong, Ardian Syah Putra mengatakan, minyak goreng di Ramayana Mall dijual sesuai harga dari arahan pemerintah.
"Satu liter minyak goreng kita jual Rp 14 ribu dan dan dua liter Rp 28 ribu," ujar Ardian, kepada sejumlah awak media, Selasa (15/2/2022).
Hanya saja, saat ini pihaknya hanya memberlakukan pembelian cukup satu orang cukup satu.
"Kita hanya siapkan di kasir, sehingga jika ada yang tanya soal minyak, maka petugas hanya kasih satu untuk pembeli," tuturnya.
Baca juga: Detik-detik Novi Amelia Loncat dari Lantai 8 Apartemen, Sempat Diteriaki Sekuriti dari Bawah
"Saat ini memang kita tidak mau pajang, karena untuk menghindari ada yang datang dengan memborong sesuka hati,"
Sementara, pihaknya menyiapkan 20 karton, setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Sorong.
"Sekarang dari Jakarta juga sudah mulai mewarning kita untuk tidak menjual bebas, karena berpotensi akan terjadi kekurangan," ucap Ardian.
"Saat ini stok minyak goreng di Ramayana Mall mulai mendekati habis, baru dari Jakarta dan Surabaya juga belum kirim ke Sorong,"
Ia mengaku, minyak goreng yang masih ada hingga saat ini yakni Sania, sementara merek lainnya sudah sudah kosong.
Hanya saja, pihaknya saat ini tetap menjual dengan cara membatasi penjualan perorang cukup satu.
Selain itu, TribunPapuaBarat.com, juga memantau stok minyak goreng di sebuah Alfamart, hanya saja sejak seminggu lalu hingga kini sudah kosong dan tak dijual lagi. (*)