TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Papua Youth Creative Hub (PYCH) dan PRISMA menyelenggarakan “Tanah Papua Youthpreneur Summit”.
PYCH dan PRISMA merupakan program kemitraan pemerintah Indonesia (melalui Kementerian PPN/Bappenas) dan pemerintah Australia (melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia/ DFAT).
Tujuan Tanah Papua Youthpreneur Summit sebagai upaya pengembangan ekonomi masyarakat orang asli Papua (OAP) dan peningkatan produktivitas petani kecil.
Kegiatan yang mengusung tema “Kitong Muda, Kitong Bisa” ini merupakan ajang wirausaha muda anggota PYCH.
Kegiatan tersebut melibatkan perwakilan lima provinsi di Papua untuk saling berbagi ide dan mengembangkan kreativitas.
Baca juga: Asa PYCH Papua Barat Mendulang Untung di Pasar Ramadan 2024, Kolaborasi bersama Dekranasda Manokwari
Ketua Umum PYHC, Simon Tabuni, menerangkan Tanah Papua Youthpreneur Summit selaras dengan tujuan PYCH untuk menciptakan 100 wirausahawan baru.
"PYCH dan PRISMA berkolaborasi untuk menarik minat pemuda Papua agar menjajal bisnis di sektor perdagangan sayuran sekaligus memberdayakan petani mama-mama Papua,” katanya Selasa (23/4/2024).
Simon Tabuni juga mengatakan melalui lokakarya ini para pengusaha muda dapat mempelajari model bisnis inklusif.
Model bisnis inklusif ini tidak jauh beda dengan pola kerja sama Anggi Mart yang didirikannya dengan petani OAP di kawasan Pegunungan Arfak.
“Saya berharap wirausaha muda yang hadir dapat mengaplikasikan inovasi ini ke daerahnya masing-masing sehingga akses petani terhadap pasar meningkat,” kata Simon Tabuni.
Baca juga: PYCH Binaan BIN Dorong Pengembangan Jagung Ratusan Hektare Bersama Petani di Manokwari
Hasil studi RISMA pada 2019 menunjukkan, hanya 1 dari 5 pedagang sayuran di wilayah Papua ada orang asli Papua.
Lebih dari 50 persen kebutuhan sayuran masih didatangkan dari luar daerah.
Hal ini mengindikasikan peluang usaha dapat diraih oleh generasi muda OAP dengan terjun langsung ke dalam bisnis perdagangan sayuran.
Lokakarya Tanah Papua Youthpreneur Summit menghadirkan diskusi panel bersama Pimpinan Departemen PPK Bank Papua Cabang Manokwari, Gomgom SM Simanjuntak, dan Mentor Agrobisnis, Rici Solihin yang juga pendiri perusahaan pemasok sayuran ternama di Jawa Barat.
Para peserta mendapatkan sekaligus membagi ilmu, termasuk mengenai permodalan usaha.
Baca juga: Ini Tantangan dan Keunggulan Lokasi Pembangunan PYCH Papua Barat di Kampung Soribo Manokwari
Sejauh ini, permodalan merupakan salah satu kendala selain pemasaran untuk pengembangan usaha di Papua.
Hal itu diakui salah satu peserta Tanah Papua Youthpreneur Summit dari Wamena, Semuel Pigai.
Ia menyatakan keikutsertaan dirinya dalam Tanah Papua Youthpreneur Summit demi mendengar langsung dari para pelaku bisnis yang lebih senior tentang bagaimana mengembangkan usaha sayuran di Papua.
"Saya jadi terinspirasi untuk mengembangkan usaha serupa di Wamena,” kata Semuel Pigai di akhir kegiatan.