TRIBUNPAPUABARAT.COM, JAKARTA - Kebutuhan energi mengalami peningkatan.
Hal itu mendorong industri hulu migas untuk mengamankan pasokan energi.
Untuk itu, eksplorasi migas akan semakin digenjot demi mencapai ketahanan energi dan mendukung kebutuhan energi nasional.
Baca juga: Badan Pusat Statistik Catatkan Ekspor Papua Barat Naik 20,15 Persen, Masih Andalkan Migas
Baca juga: Bawa Misi Penting, Bupati Untung Tamsil Temui Pimpinan BP Migas di Jakarta
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan, saat ini pemerintah terus menawarkan blok-blok migas potensial dilengkapi dengan insentif untuk menstimulus para pelaku usaha agar mau berinvestasi di sektor migas.
Contoh insentif yang ditawarkan antara lain fasilitas pajak serta terms and condition yang lebih menarik.
Arifin menjelaskan perbaikan regulasi juga terus dilakukan.
Dia mencontohkan, saat ini sudah memasuki tahap akhir pembahasan revisi Peraturan Pemerintah No 27 dan 53 tahun 2017.
"Revisi ini bertujuan untuk meningkatkan keekonomian proyek migas," ujar Arifin dalam pembukaan IPA Convention and Exhibition (IPA CONVEX) ke-48 di ICE BSD, Tangerang, Selasa (14/5/2024).
Tak hanya peningkatan eksplorasi dan produksi migas, ketersediaan energi bersih pun menjadi salah satu fokus pemerintah.
Menurut Arifin, dunia menghadapi tren baru yang mengadaptasi penggunaan energi bersih dan energi terbarukan.
Industri hulu migas juga dituntut untuk mengaplikasikan tren tersebut.
Bagi Indonesia, keberadaan gas bumi dapat menjadi solusi dalam penyediaan energi bersih demi mencapai target Net Zero Emission.
Selain itu, guna menjawab tantangan penggunaan energi bersih di masa depan.
Maka sambung Arifin, para pelaku usaha hulu migas harus mengimplementasikam strategi untuk menekan emisi.
"Ini dilakukan melalui penerapan teknologi seperti CCS/CCUS," ujar Arifin.