TRIBUNPAPUABARAT.COM, BINTUNI - Teluk Bintuni, Papua Barat baru saja merayakan hari ulang tahun (HUT) ke-21 pada 9 Juni 2024 kemarin.

Banyak harapan dan masukan yang muncul dari kalangan baik, politisi, tokoh masyarakat, adat, agama dan lain sebagainya.

Satu di antaranya datang dari Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBM) Sisar Matiti, Yohanes Akwan.

Baca juga: Pemda Teluk Bintuni Harap Muhammadiyah Segera Wujudkan Pembangunan Kampus Unimutu

Baca juga: Inspektorat Teluk Bintuni Agendakan Sosialisasi Saber Pungli dan Antikorupsi Bagi OPD-OPD

Menurutnya, HUT ke-21 Teluk Bintuni menjadi momen refleksi dan evaluasi.

Sejak mekarnya Teluk Bintuni dari Kabupaten Manokwari pada 9 Juni 2003 lalu, banyak perubahan yang telah terjadi di segala aspek.

"Oleh sebab itu, mari kita evaluasi dan refleksikan kembali sepanjang 21 tahun berdirinya Teluk Bintuni," kata Yohanes Akwan saat diwawancarai Tribun di kantornya, Senin (10/6/2024).

Tak hanya itu, Yohanes Akwan juga mengingatkan semua pihak untuk tidak bertanya apa yang daerah telah berikan.

Namun sambung Yohanes Akwan, sebaliknya kita harus introspeksi apa yang telah kita perbuat untuk Teluk Bintuni.

Lanjut Yohanes Akwan, memajukan Kabupaten Teluk Bintuni bukan semata tanggungjawab pemerintah.

Melainkan semua pihak tanpa terkecuali baik dari aspek keamanan, ekonomi, sosial, politik dan lainnya.

"HUT bukan ajang gaya-gayaan atau euforia tetapi momen untuk refleksi," ujarnya.

Lebih lanjut Yohanes Akwan mengatakan, majunya suatu daerah tidak bisa diukur dalam waktu satu atau dua tahun.

Untuk itu, Yohanes Akwan kembali mengajak masyarakat Teluk Bintuni untuk sama-sama mengisi pembangunan dari segala aspek.

Dengan menghargai adat, agam dan budaya setiap warga Teluk Bintuni.

"Tidak bisa dipungkiri 21 tahun, kemajuan di Teluk Bintuni sudah bisa terlihat," ucapnya.

(*)