Setelah itu, ia dibawa ke sebuah tempat, dekat dengan musala dan memiliki tangga. Di sanalah sang nenek dianiaya.
Ia mengaku dipukul hingga kepalanya membentur tembok. Ia juga dipukul di bagian pipi hingga dua giginya copot.
Nenek S mengatakan tidak mengenal orang yang memukulnya.
Baca juga: 6 Siswa SMA Aniaya Seorang Nenek Hingga Tersungkur, Orang Tua Mereka Minta Maaf
Setelah kejadian itu, sang nenek jalan pelan-pelan dari Pasar Mangu menuju Kartasuro, tempat biasa menunggu angkot.
Meski pulang dalam kondisi berlumuran darah, tidak ada orang yang membantu Nenek S.
Ia naik angkot dari Kartosuro menuju Delanggu, Kabupaten Klaten, lalu naik becak motor hingga sampai rumahnya di Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Setiba di rumah, Nenek S langsung dibawa ke rumah sakit terdekat oleh anaknya.
Dikira Kecelakaan
Anak Nenek S, Hari Mulyanto (36), kaget ketika ibunya pulang dalam kondisi berlumuran darah.
Khawatir terhadap kondisi ibunya, H langsung membawa ibunya ke rumah sakit.
Ia mengira sang ibu mengalami kecelakaan lalu lintas (laka lantas).
Hari baru mengetahui kejadian yang sebenarnya saat aparat Polres Boyolali datang ke rumahnya.
Keluarga, ucapnya, baru mengetahui video tentang ibunya viral di media sosial satu hari setelah polisi mendatangi rumah mereka.
Hari mengatakan pekerjaan ibunya memang berjualan sayur dan bumbu dapur keliling.
"Walaupun tidak ada tanggungan untuk membiayai anak, Ibu (kerja) berpikir ke cucunya," ujar Hari Mulyanto.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Pengakuaan Nenek S, Warga Klaten yang Dianiaya Karena Diduga Mencuri Bawang di Pasar Mangu Boyolali