"Kalau banting stir, tidak tahu kita mau (usaha) apalagi," timpalnya.
Minat Terry Iwou dalam bidang pertanian, peternakan hingga perikanan muncul dari dalam hatinya sendiri.
Hal itu ia wujudkan dengan mempelajari model-model budidaya secara mandiri atau otodidak.
"Saya otodidak. Saya ingin belajar dan saya coba-coba dan begitu jalan, yasudah kita kasih jalan saja (usaha)," ungkap Terry Iwou.
Ia mengakui, dirinya terjun di dunia usaha disebabkan adanya minat.
Baca juga: Kemenag Papua Barat Gelar Lomba Tumpeng Pangan Lokal Rangkaian HUT ke-80 RI
"Saya pikir alangkah baiknya saya untuk bergerak di bidang perikanan, pertanian dan peternakan supaya kita bisa mempersiapkan kebutuhan orang banyak di kota ini," terangnya.
Terry Iwou mengembangkan semua unit usahanya dengan memanfaatkan halaman belakang rumah.
Terry Iwou yang dari nama usahanya yakni Terry Iwou Farm diterangkan berasal dari Kampung Hingk, Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari tersebut memiliki sembilan kolam untuk budidaya ikan lele.
Ia menyebut tiga kolam diantaranya ialah kolam semi tanah dan tujuh lainnya merupakan kolam terpal.
"Yang satu (kolam terpal) rusak. Makanya tadi saya bilang sembilan," sebut Terry Iwou.
"Semua sebenarnya bisa dibilang rusak. Tapi tetap kami bertahan karena perputaran ekonomi belum bagus untuk perbaiki," jelas Terry Iwou kemudian.
Karena kerja keras khususnya dalam budidaya ikan lele, Terry Iwou mendapatkan sertifikasi Kementerian Kelautan dengan predikat Cukup (Fair) untuk Cara Budidaya Ikan yang Benar.
Serfikat itu ditandatangani pejabat Kementerian Kelautan tertanggal 27 Desember 2023.
"Yang dapat ada beberapa kabupaten. Di Manokwari, anak Papua yang dapat saya. Selain itu saudara-saudara kita dari Nusantara," ujarnya.
Selain sertifikasi, Terry Iwou juga memajang kode pembayaran QRIS di lapak penjualan lelenya. Kode itu ia dapat dari Bank Papua.