TRIBUNPAPUABARAT.COM - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menyebut harga mulai turun untuk beras premium dan medium.
Ia mengakui harga tersebut masih di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Sesuai data dari Perum Bulog dan Bapanas (Pangan Nasional), ucapnya, harga beras sudah turun di 13 provinsi.
Karena itu, Andi Amran Sulaiman optimistis tak akan mengalami goncangan harga beras di pasar hingga akhir tahun 2025.
Apalagi pasokan beras nasional bertambah lantaran petani memasuki masa panen kedua.
" Kami yakin ke depan (harga beras) semakin turun dan insyaallah empat bulan ke depan, mudah-mudahan, tidak ada goncangan," katanya.
Baca juga: Dinas Ketahanan Pangan Papua Barat Salurkan 7,7 Ton Beras di Kaimana
Capaian terbaik Indonesia saat ini adalah tidak ada impor beras.
"Alhamdulillah, yang terpenting, sampai hari ini kita tidak impor beras. Tahun lalu, kita impor, dua tahun lalu kita impor," kata Andi Amran Sulaiman.
Menurutnya, dua tahun terakhir itu, Indonesia mengimpor hampir 7 juta ton beras.
"Sekarang tidak ada, kita syukuri. Stok banyak, sistem diperbaiki. Jadi, ada sedikit keributan karena penyesuaian, tapi itu wajar," kata Menteri Pertanian.
Hingga Agustus 2025, ucapnya, stok beras nasional naik drastis menjadi 39,4 juta ton.
Ia menyebut ada perbaikan tata kelola beras secara menyeluruh, dari hulu ke hilir.
Mulai dari pupuk, benih, cetak sawah, hingga infrastruktur pendukung antara lain jalan.
"Tinggal sedikit di hilir, perlu sabar," Andi Amran Sulaiman.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mentan Janji Empat Bulan ke Depan Tak Ada Goncangan Harga Beras"