TRIBUNPAPUABARAT.COM - Presiden Prabowo Subianto menyebut masih ada sejumlah orang di Indonesia yang menjadi antek asing.
Ia menyebut pihak-pihak tersebut tidak senang melihat Indonesia bangkit.
Presiden melontarkan kata-kata itu saat berpidato dalam acara pembekalan guru dan kepala sekolah rakyat di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Acara ini dihadiri 154 kepala sekolah dan 2.221 guru sekolah rakyat dari seluruh Indonesia.
"Ada segelintir orang, saya kira mereka entah sadar atau tidak sadar sudah menjadi antek-antek asing," ujar Presiden Prabowo.
Presiden ke-8 RI itu pun khawatir mengucapkan tersebut di hadapan wartawan.
"Saya katakan mereka tidak suka Indonesia bangkit, tapi kita yang akan bangkit," kata Presiden Prabowo.
Menurutnya, Indonesia sudah berada di jalan yang benar.
Baca juga: Presiden Prabowo Kirim 470 Prajurit TNI ke Fakfak Papua Barat Perkuat Yonif TP 808/Mbaham-Matta
Pemerintah berkomitmen menjaga kekayaan Indonesia supaya tidak lagi dikuasai pihak luar.
"Percaya sama saya kita akan menuju kebangkitan karena kita akan kuasai untuk rakyat Indonesia," ujar Prabowo Subianto.
Ia juga menekankan peran penting pendidikan untuk melahirkan generasi muda yang mampu mengelola sumber daya Indonesia.
"Kalau kita sudah kuasai kekayaan kita, kita perlu tenaga-tenaga, awak-awak, anak-anak muda yang bisa mengelola kekayaan itu," katanya.
Presiden menyebut anggaran terbesar dari APBN ditujukan untuk pendidikan.
Ia berharap semua pihak mengawasi agar penyaluran anggaran itu dalam kondisi utuh.
Baca juga: Reaksi Prabowo soal Bupati Pati Sudewo Didesak Mundur, Istana Tak Tinggal Diam
"Kita harus menjaga anggaran itu tidak boleh bocor," kata Presiden Prabowo.
Ia berterima kasih kepada kabinetnya yang telah menghadirkan 100 sekolah rakyat dalam lima bulan.
Ia menargetkan tambahan 200 sekolah rakyat pada 2026 yang adalah bagian dari strategi menghapus kemiskinan absolut.
Pada tahun ajaran 2025/2026, setidaknya ada 100 sekolah rakyat (dari target 165) telah beroperasi di berbagai titik di seluruh Indonesia.
Ke-165 sekolah itu berkapasitas 15.895 siswa, didukung 2.407 guru, dan 4.442 tenaga pendidik.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prabowo: Ada Segelintir Orang Jadi Antek Asing, Tidak Suka Indonesia Bangkit