Wamen Diktisaintek Resmikan Universitas Muhammadiyah Papua Barat, Begini Pesannya

Penulis: R Julaini
Editor: Tarsisius Sutomonaio
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH - Wamen Saintekdikti, Fauzan; Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan; Bupati Manokwari, Hermus Indou; serta sejumlah undangan berfoto menjelang peletakan batu pertama pembangunan gedung baru Universitas Muhammadiyah Papua Barat, Sabtu (23/8/2025). Universitas ini merupakan alih status dari STKIP Muhammadiyah Manokwari.

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi RI, Prof Fauzan, meresmikan Universitas Muhammadiyah Papua Barat, Sabtu (23/8/2025).

Universitas ini merupakan alih status dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhamadiyah Manokwari.

Ia mengatakan pendidikan tinggi adalah institusi yang memiliki peran strategis karena berisi manusia-manusia unggul.

Ia menambahkan karena perguruan tinggi diisi manusia unggul, maka tata kelolanya juga harus diubah.

"Dengan cara meningkatkan kebermanfaatan. Kehadiran perguruan tinggi harus punya impact kepada daerah dimana perguruan tinggi itu ada," jelasnya.

Ia mengharapkan Universitas Muhammadiyah Papua Barat untuk menjalin kolaborasi, khususnya untuk menyusun strategi bersama pemerintah daerah dalam menyelesaikan sejumlah persoalan.

Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, menyatakan turut membantu pembangunan STKIP Muhammadiyah Manokwari pada 2008.

Saat itu, ia yang waktu itu menjabat sebagai bupati Manokwari.

Baca juga: Ground Breaking Universitas Muhammadiyah Teluk Bintuni, Ini Pesan Prof Fauzan

 

"Khususnya pembangunan gedung utama. Bantuan juga datang dari Pemprov Papua Barat untuk gedung belajar dan aula," ujar Dominggus Mandacan.

Gubernur menekankan pendidikan adalah simbol komitmen bersama untuk mencetak generasi unggul, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan global.

Kehadiran Universitas Muhammadiyah Papua Barat dapat menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

"Universitas ini dapat menjadi mitra pemerintah daerah dalam membangun Papua Barat yang maju, sejahtera dan berdaya saing," katanya.

Universitas Muhammadiyah Papua Barat diharapkannya membuka peluang baru bagi pendidikan putra-putri Papua lewat berbagai program studi.

Baca juga: Tes Tertulis Masuk Universitas Muhammadiyah Teluk Bintuni Diikuti 521 Calon Maba

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XIV, Dr Suriel Samuel Mofu, mengungkapkan perkembangan kampus swasta begitu cepat, khususnya dari sekolah tinggi menjadi universitas.

Sejak menjabat Kepala LLDIKTI Wilayah XIV pada 2017, ia mengatakan telah ada penambahan 9 universitas dari sebelumnya terdapat 15 universitas.

Ia mengatakan sertifikasi dosen pada 2017 hanya 88 orang, tapi kini terdapat lebih dari 724 dosen tersertifikasi di perguruan tinggi swasta.

"Jangan heran kalau STKIP bisa jadi universitas karena kualitas dosennya memiliki jabatan fungsional," kata Suriel Samuel Mofu.