BEM STT Erikson Tritt Gelar Pembekalan Penguatan Kapasitas bagi Pengurus dan Anggota

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Tinggi Theologia (BEM-STT) Erikson Tritt Manokwari menggelar pembekalan penguatan kapasitas bagi pengurus dan anggota organisasi, Rabu (5/11/2025).

Kegiatan yang berlangsung di kampus STT Erikson Tritt, Sowi Manokwari ini resmi dibuka Rektor STT Erikson Tritt, Syors Rumbekwan.

Dalam pembekalan tersebut, peserta mendapat sejumlah materi dari narasumber berkompeten. 

Diantaranya, Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Manokwari, Jhonison Derebi, menyampaikan materi tentang penguatan struktur organisasi dan uraian tugas pengurus.

Sementara itu, Pendeta Carles menyampaikan dua materi penting, yaitu mekanisme kerja internal organisasi serta motivasi dan pengembangan diri. 

Ia juga menutup sesi dengan pembahasan mengenai peran mahasiswa yang beriman dan berilmu dalam kehidupan kampus dan masyarakat.

Ketua BEM STT Erikson Tritt, Wilson S. Mandacan, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kapasitas pengurus dan anggota organisasi agar mampu bekerja lebih efektif dan profesional.

“Kegiatan ini awalnya kami rancang untuk pengurus BEM, tetapi banyak mahasiswa umum yang juga ikut berpartisipasi karena ingin belajar bersama,” ujarnya.

Wilson menambahkan, tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas kepada pengurus dan anggota agar kepengurusan periode ini dapat menjalankan program kerja dengan baik dan terarah.

Ia menegaskan, mahasiswa memiliki peran penting sebagai agen perubahan dan kontrol sosial, sehingga perlu dibekali dengan wawasan dan kemampuan yang matang.

“Melalui pembekalan ini kami belajar banyak hal yang bisa diterapkan dalam pengabdian kepada masyarakat melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi," ujarnya.

Baca juga: ASN Kemenag Papua Barat Bersih-bersih dan Rawat Matoa di STT Erikson-Trit

Ia menambahkan bahwa kesempatan seperti ini menjadi ruang belajar agar mampu menjalankan program secara profesional.

Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi, bahkan banyak di antara mereka yang aktif mengajukan pertanyaan kritis dan objektif kepada para narasumber.

Wilson berharap, kegiatan pembekalan ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial semata, tetapi benar-benar memberikan manfaat bagi seluruh peserta.

“Semoga apa yang kami pelajari hari ini bisa diterapkan dengan baik dan menjadi bekal dalam menjalankan amanah organisasi,” katanya.