Maria Novita Numut Pimpin PMKRI Manokwari Periode 2025-2027

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pastor Paroki St. Thomas Aquinas Amban, Thomas Suparno, CM, resmi melantik pengurus Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Manokwari periode 2025–2027.

Pelantikan berlangsung di Oristom Bay Hotel, Manokwari, Jumat (15/11/2025), dengan dihadiri para alumni, senior PMKRI, organisasi kemahasiswaan, OKP Cipayung Plus, serta perwakilan ikatan kedaerahan.

Ketua DPC PMKRI Cabang Manokwari, Maria Novita Numut, menyampaikan komitmennya untuk membawa organisasi ke arah yang lebih baik.

Ia menegaskan program kerja ke depan akan berfokus pada penguatan kolaborasi dan gerakan sosial sesuai visi dan misi PMKRI, yakni membela kaum tertindas dalam semangat “Pro Ecclesia et Patria”.

“Kami ingin memperkuat relasi dengan masyarakat, kampus, dan organisasi lain untuk merespons persoalan sosial dan kemanusiaan," ujarnya.

Maria juga menyampaikan forum diskusi, kolaborasi, dan kerja-kerja advokasi menjadi langkah yang akan diperioritaskan.

Ia berharap kepengurusan baru dapat meningkatkan peran PMKRI sebagai organisasi yang kritis, adaptif, dan responsif terhadap realitas sosial di Papua Barat.

Baca juga: PMKRI Manokwari Gelar FGD Bahas Isu Sosial dan Keadilan Ekologis

Sementara itu, Pembina PMKRI, Prof. Robert K.R. Hammar, menjelaskan bahwa seharusnya pelantikan pengurus cabang dilakukan oleh pengurus pusat. 

Namun karena adanya kendala, maka pelantikan dilakukan oleh pastor moderator.

Robert juga menyoroti kevakuman PMKRI dalam beberapa tahun terakhir.

“Sebenarnya kepengurusan PMKRI hanya dua tahun, tetapi sudah lebih dari itu dan baru kali ini dilantik secara resmi,” katanya.

Ia menekankan agar pengurus baru dapat memaksimalkan waktu dengan membuat kegiatan yang strategis dan berdampak.

“Sesuai dengan tiga benang merah PMKRI yaitu Kristianitas, Intelektualitas, dan Fraternitas,” tegasnya.

Prof. Robert berharap kepengurusan baru mampu merangkul setiap mahasiswa Katolik dari universitas-universitas di Manokwari.

Menurutnya, agar dapat melatih mereka memiliki intelektualitas, kristianitas, dan fraternitas yang kuat.

“Agar dapat berkontribusi untuk gereja, bangsa, dan negara,” tutur Prof. Robert.