Hari Otsus 2025
Wabup Teluk Bintuni: Banyak yang belum Manfaatkan Kebebasan untuk Berpendidikan
"Negara memberikan perhatian khusus agar percepatan pembangunan terjadi dan masyarakat Papua dapat semakin maju," kata Joko Lingara.
Penulis: Syahrul Said Refideso | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, BINTUNI - Wakil Bupati Teluk Bintuni, Joko Lingara, mengatakan otonomi khusus (otsus) merupakan tonggak monumental.
Otsus, ucapnya, membuka ruang besar bagi orang asli Papua (OAP) untuk mengatur dan mengelola daerah sendiri.
Pernyataan itu dilontarkan Joko Lingara saat memimpin upacara Hari Otonomi khusus Papua di halaman Kantor Bupati Teluk Bintuni, Papua Barat. Jumat (21/11/2025).
Otsus di Papua memasuki tahun ke-24 sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001.
Menurut Joko Lingara, otonomi khusus bukan sekadar regulasi administratif, tetapi komitmen negara untuk menghadirkan pembangunan yang berkeadilan, bermartabat, dan berkelanjutan di Tanah Papua.
"Otonomi khusus memberi ruang yang sangat luas bagi orang asli Papua untuk mengatur diri sendiri, membangun daerah melalui dialog, aspirasi, dan kesadaran bersama."
"Negara memberikan perhatian khusus agar percepatan pembangunan terjadi dan masyarakat Papua dapat semakin maju," kata Joko Lingara.
Ia menyebut negara telah menyediakan berbagai fasilitas mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pembangunan infrastruktur yang menghubungkan kampung dan kota.
Baca juga: 24 Tahun Otsus Papua, Ali Hindom Sampaikan Refleksi dan Catatan Implementasi di Fakfak
Ia menegaskan keberhasilan pembangunan kembali pada kesadaran individu.
"Kita diberikan kebebasan untuk berpendidikan, tetapi masih banyak di antara kita yang belum memanfaatkannya dengan baik."
"Negara memberikan kesehatan, jalan, infrastruktur, dan lain-lainya, namun keberhasilan tergantung pada individu masing -masing," ujar Joko Lingara.
Wakil Bupati juga menyoroti kedisiplinan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni.
Ia meminta Plt Sekda untuk menyiapkan sistem absensi yang lebih ketat pada tahun 2026.
Ia mengusulkan sistem checkout atau absensi berbasis wajah agar kedisiplinan ASN dapat terpantau secara akurat.
"Kita harus tahu siapa saja pegawai yang benar-benar rajin masuk kantor. Kita pikirkan bersama sistem yang bisa memastikan itu. Ke depan, kita harus lebih profesional," kata Joko Lingara.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Joko-Lingara-memimpin-upacara-Peringatan-Hari-Otonomi-Khusus-Papua.jpg)