Senpi yang Diserahkan Warga Sorong ke Kodim Ternyata Mas Kawin Perkawinan, Bekas Perang Dunia II

TNI mendapatkan sebuah senapan serta 49 butir amunisinya di Sorong Selatan, Papua Barat, pada Jumat (12/6/2021).

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
(Kodim Sorong Selatan)
Senjata api (senpi) dan amunisi yang diserahkan ke Kodim 1807/Sorong Selatan. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - TNI mendapatkan sebuah senapan serta 49 butir amunisinya di Sorong Selatan, Papua Barat, pada Jumat (12/6/2021).

Ternyata, senapan jadul jenis Gewehr amuser rifle itu adalah mas kawin atau mahar perkawinan warga.

"Jadi ini (rifle) bukan temuan tapi kami dapat dari warga yang bawa ke markas," kata Komandan Distrik Militer (Dandim) 1807/Sorong Selatan, Letkol TNI Inf Batara Alex Bulo, saat dikonfirmasi Tribun, Sabtu (12/2/2021) sore.

Baca juga: Diduga Terpeleset, Seorang Warga Sorong Ditemukan Tewas di Dalam Sumur

Senjata api aktif ini adalah produksi Norwegia dan Jerman.

TNI mendapatkan sebuah senapan serta 49 butir amunisinya di Sorong Selatan, Papua Barat, pada Jumat (12/6/2021).

Senapan sejenis seperti Gewehr 98, termasuk senapan infanteri serbu tentara di perang Dunia II, dekade 1940 hingga 1950-an.

Pihak intelkam Kodim 1807/ Sorong sudah melaporkan temuan ini hirearki atasan.

Dengan jarak jangkau 500 hingga 800 m, senapan jenis ini banyak dijadikan koleksi para pemburu.

Data dari Rifle jenis ini termasuk Bolt Rifle Action dengan jarak efektif melukai hingga 500 m (550 yd) dengan ( iron sights); dan bisa mencapai 800 m (870 yd) dengan teleskop optik.

Munisinya adalah varian M/88 until 1903 m dengan kaliber, 7.92×57mm .

Namun, karena pertimbangan etik dan keamanan, dandim tak merinci identitas warga yang menyerahkan senjata tersebut.

Dikatakan, selain senjata para sniper asal Eropa ini, pihaknya juga mendapatkan kain adat dan piring piring tua.

Dari benda-benda pusaka orangtuanya inilah, pihaknya mendapat informasi senjata api aktif ini adalah mas kawin.

Baca juga: Warga Sipil di Sorong Serahkan Senpi dan Amunisi ke Aparat, Dandim: Kesadaran Sendiri dari Warga

Informasi himpunan Tribun, di daerah pesisir dan pedalaman Papua, di dekade 1960 hingga awal 1990-an, senjata api kerap menjadi mahar perkawinan pihak mempelai pria ke wanita.

Hal tersebut terungkap saat seorang warga Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat menyerahkan senpi dan amunisi tersebut ke pihak aparat (Kodim 1807/Sorong Selatan).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved