Epidemiolog Sebut Ada 10 Titik Lengah yang Tanpa Disadari Picu Penularan Covid-19

Meskipun sudah mengerti protokol kesehatan, masyarakat dianggap masih lengah terhadap sejumlah aktivitas yang dapat memicu penularan Covid-19.

Editor: Astini Mega Sari
(Tribun-Video/Buyung Haryo)
Ilustrasi Virus Corona - Meskipun sudah mengerti protokol kesehatan, masyarakat dianggap masih lengah terhadap sejumlah aktivitas yang dapat memicu penularan Covid-19. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Masyarakar dinilai belum sepenuhnya menyadari pentingnya protokol kesehatan.

Hal itu disampaikan oleh Epidemiolog dari Universitas Diponegoro Semarang Suharyo Hadisaputro.

Padahal, penularan Covid-19 sudah semakin cepat sehingga menyebabkan angka kasus di sejumlah daerah, termasuk Jawa Tengah terus mengalami lonjakan.

Meskipun sudah mengerti protokol kesehatan, masyarakat dianggap masih lengah terhadap sejumlah aktivitas yang dapat memicu penularan Covid-19.

Suharyo menyebut ada 10 "titik lengah" masyarakat yang tanpa disadari dapat memicu penularan.

"Yakni makan bersama, walaupun sebelumnya memakai masker kalau makan pasti dibuka dan kemudian berbincang tanpa mempedulikan siapa yang diajak bicara itu OTG atau tidak," kata Suharyo saat konferensi pers virtual, Sabtu (3/7/2021).

Selanjutnya, acara pemakaman yang banyak dihadiri anggota keluarga.

Baca juga: Kebutuhan Tabung Oksigen di Manokwari Meningkat, Gugur Tugas Covid-19: Stok di RS Mulai Kurang

"Karena simpati, rasa iba, dan lainnya sering juga dengan tidak menyadari menyentuh tangan, wajah dan lainnya," ucapnya.

Lalu, menghadiri rapat luring juga dapat memicu penularan mengingat virus tak hanya disebarkan oleh droplet tetapi juga melalui udara bebas.

Kemudian, olahraga bersama yang semula jaga jarak 1-2 meter, tetapi setelah selesai dilanjut dengan kumpul-kumpul, berswafoto, berbincang-bincang sehingga lupa memakai masker.

"Foto bersama semula pakai masker, supaya wajah kelihatan, bergaya, senyum ketawa harus lepas masker, ini juga merupakan titik lengah," ungkapnya.

Selain itu, kunjungan rumah ke tempat saudara misalnya pada saat Hari Raya Idul Fitri kemarin merupakan budaya.

Ada juga masyarakat sudah sering abai dengan tidak memakai masker saat berada di transportasi umum.

Baca juga: Viral Foto IGD RSUD Soetomo Penuh Jasad Pasien Covid-19, Direktur: Progres Penyakitnya Cepat Sekali

"Lalu kunjungan ke mal, swalayan, restoran, yang banyak risiko terhadap penularan," ujarnya.

Kemudian, acara pernikahan yang menimbulkan kerumunan banyak orang tanpa diketahui orang yang hadir terkonfirmasi atau tidak dan OTG atau tidak.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved