Viral Wanita Histeris Minta Tolong ke Jokowi karena Lahannya Digusur Perusahaan, DLHK Turun Tangan

Sengketa lahan terjadi antara masyarakat dengan PT NWR di Desa Rantau Kasih, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar, Riau.

Editor: Astini Mega Sari
Dok. Pison via Kompas.com
Tangkapan layar video viral emak-emak mempertahankan lahan perkebunan yang digarap perusahaan di Desa Rantau Kasih, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (23/8/2021). 

Dia mengatakan, warga yang maju mempertahankan lahan sengaja kaum wanita.

Menurutnya, hal itu untuk mencegah konflik fisik dengan sekuriti perusahaan.

"Kenapa ibu-ibu dan anak-anaknya yang menghadang alat berat, karena kalau laki-laki dikhawatirkan nanti terjadi bentrok bertumpahan darah. Makanya ibu-ibu yang ambil alih," kata Raylus.

Warga Menginap 4 Malam untuk Pertahankan Lahan, 17 Agustus-an di Lokasi Sengketa

Dia menyebut, warga juga sampai menginap empat hari empat malam di lokasi untuk mempertahankan lahan perkebunannya. Bahkan, warga memperingati Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia pada Selasa (17/8/2021).

Raylus menjelaskan, saat ini sudah ada sekitar 100 sampai 120 hektar lahan perkebunan lahan warga yang digarap PT NWR.

"Katanya lahan-lahan kami ini berada di areal konsesi sebuah perusahaan dan memiliki izin HGU (Hak Guna Usaha). Tapi, lahan itu sudah dari dulu, dari zaman nenek moyang Rantau Kasih, sudah digarap dijadikan kebun karet. Karena karet sudah tua, jadi diganti sawit. Belakangan, lahan kita ini digarap, bahkan warga dituduh merampas lahan mereka (perusahaan). Sekarang perusahaan tanam akasia di sela-sela tanaman sawit kami. Kawasan hutan green belt juga dirambah perusahaan," jelas Raylus.

Baca juga: Viral Pasutri Turun dari Motor dan Hormat ke Bendera saat Detik-detik Proklamasi, Polisi Beri Hadiah

Oleh karena itu, dia berharap perusahaan tidak menggusur lahan para petani yang bergantung hidup dari perkebunan karet dan sawit.

"Kami harap ya perusahaan tidak menggusur lahan kami, karena ekonomi kami sudah terganggu. Lahan ini untuk masa depan sebagian besar warga Rantau Kasih," pungkas pria bergelar Datuk Besar Khalifah Kampar Kiri ini.

Tanggapan LSM: Tak Ada konflik, Ada Pihak yang Memanas-manasi

Terkait persoalan ini, lembaga swadaya masyarakat (LSM) Gempur yang bergerak di bidang lingkungan, melakukan investigasi ke lokasi konflik.

Dari hasil investigasi yang mereka lakukan,  tidak ada konflik antara warga Rantau Kasih dengan PT NWR.

"Sebenarnya ada pihak-pihak tertentu yang mencari panggung dengan sengaja memprovokasi warga untuk berkonflik dengan perusahaan," ungkap Ketua LSM Gempur, Hasanul Arifin saat diwawancarai Kompas.com, Senin.

Menurutnya, ada pihak yang sengaja menghasut dan membenturkan masyarakat dengan pihak perusahaan dengan memprovokasi ibu-ibu dan anak-anak melakukan aksi demo dan menduduki lahan konsesi HTI PT NWR.

Berdasarkan hasil investigasi pihaknya,  tuduhan bahwa PT NWR melakukan penyerobotan terhadap lahan warga merusak sawit milik warga serta melakukan pelanggaran HAM, adalah tidak benar dan menyesatkan.

Baca juga: Viral Video Sidang Paripurna DPRD Solok Berakhir Ricuh, Anggota Dewan yang Baku Hantam Disiram Air

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved