Duka Istri Lettu Dirman yang Gugur dalam Penyerangan Posramil Kisor: Dia Pergi Begitu Cepat
Lettu Dirman, komandan Pos Koramil Kisor adalah satu di antara keempat TNI yang gugur saat diserang oleh kelompok separatis teroris.
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Lettu Dirman, komandan Pos Koramil Kisor adalah satu di antara keempat TNI yang gugur saat diserang oleh kelompok separatis teroris di Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Maybrat, Papua Barat pada Kamis (2/9/2021).
Dilansir Kompas.com, Lettu Dirman menjabat sebagai Danton Komma Kihub Denma Brigif 22/OM Dam XIII/Mdk dan sudah bertugas selama 9 bulan di Papua dari masa tugas selama satu tahun sebagai komandan Pos Koramil Kisor.
Lettu Dirman lahir di Bima, NTB pada 3 Juni 1980.
Ia adalah putra asli Desa Mandala, anak pertama dari pasangan Abakar dan Safiah.
Ia meninggalkan istri bernama Nur Lessy Tuasikal dan tiga orang anak.
Baca juga: Pangdam Kasuari Menangis Lihat Lokasi Penyerangan di Posramil Kisor yang Tewaskan 4 Prajurit TNI
Istri Histeris saat Pemakaman
Jenazah Lettu Dirman tiba di Bandara Muhammad Salahudin Bima pada Sabtu (4/9/2021).
Kedatangan jenazah disambut tangisan histeris sang istri.
Sambil memeluk tiga anaknya, Nur Lessy berusaha tabah melihat jenazah sang suami.
Saat mendengar kabar suaminya gugur, Nur Lessy berada di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kasihan saya, dia pergi begitu cepat. Bantu saya, Bang, jangan diam, saya tidak ingin menikah," ucap Nur Lessy terisak.
Jenazah Lettu Dirman kemudian disemayamkan di rumah duka di Desa Mandala, Kecamatan Wera dan disambut oleh ratusan warga.
Lettu Dirman kemudian dimakamkan sekitar pukul 12.30 di pemakaman umum diiringi tangisan istri, keluarga, dan warga.
Prosesi pemakaman yang dilakukan dalam upacara militer tersebut dipimpin oleh Danrem 162/WB, Brigjend TNI Ahmad Rizal Ramdhani.
Baca juga: Kapendam Sebut Pelaku Penyerangan Posramil Kisor Papua Barat Tak Berperikemanusiaan: Mereka Teroris
Lama Tak Pulang, Jadi Kebanggaan Keluarga
Camat Wera, Ridwan yang merupakan keluarga Lettu Dirman mengatakan kejadian tersebut membuat pihak keluarga terpukul.
Di hadapan keluarga, Diman adalah sosok yang rajin bekerja, loyal pada atasan dan menjadi kebanggan orangtua.
"Almarhum ini baik dan ulet, sehingga dipercayakan oleh atasannya sebagai komandan di sana dan membuat orangtuanya bangga," tuturnya.
Ridwan juga bercerita jika keluarga mengetahui kejadian tersebut beberapa jam setelah penyerangan Pos Koramil Kisor.
Hal tersebut mengejutkan keluarga karena Ridwan sudah lama tak pulang ke Bima.
Baca juga: Selamat dari Penyerangan Posramil Kisor, Pratu Iqbal Lari Lewat Pintu Belakang dan Loncat ke Sungai
"Dia memang sudah lama enggak pulang, tiba-tiba kaget dapat kabar bahwa empat TNI yang gugur di Papua termasuk putra asli Wera (Lettu Dirman). Ya enggak menyangkalah, serasa tak percaya. Tetapi keluarga menerima, ini sudah menjadi takdir yang kami terima. Karena pada dasarnya kita semua akan kembali kepada-Nya, Allah SWT," katanya.
Sementara itu Danrem 162/WB Brigjend TNI Ahmad Rizal Ramdhani juga turut mengungkapkan belasungkawa atas gugurnya TNI AD saat menjalankan tugas di Papua.
Selain mencapaikan ucapan duka, Ia pun memberi santunan kepada keluarga Lettu Dirman.
“Atas nama keluarga besar Korem 162/WB dan pribadi saya turut berduka atas gugurnya para prajurit TNI AD saat melaksanakan tugas di Papua. Mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menerima musibah ini," ujar Danrem. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Lettu Dirman, Pimpinan Pos Koramil Kisor yang Gugur Diserang Separatis, Lama Tak Pulang, Tinggalkan Istri dan 3 Anak