Pelaku Pembunuhan Ibu-Anak di Subang Masih Misteri, Keluarga Korban Kecewa: Ingin Cepat Terungkap
Pelaku pembunuhan Tuti Suhartini (55), dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat, masih menjadi misteri.
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Pelaku pembunuhan Tuti Suhartini (55), dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat, masih menjadi misteri.
Lebih dari sebulan berlalu, polisi belum menetapkan pelaku pembunuhan ibu dan anak tersebut.
Hingga saat ini, polisi beberapa kali menyampaikan sudah mencurigai beberapa saksi yang berpotensi menjadi pelaku.
Namun, aparat belum juga mengungkapkan siapa yang sebenarnya terlibat.
Sementara itu pihak keluarga mengaku sudah kesal karena pelaku tak kunjung diketahui siapa.
Baca juga: Kasus Pembunuhan di Subang, Keponakan Korban Bantah Terlibat: Saya Tak Punya Akses Masuk Rumah Itu
Dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, kekesalan itu disampaikan oleh Yeti Mulyati (60) selaku kakak dari korban Tuti.
Yeti mengaku sampai saat ini dirinya masih terus teringat sosok mendiang kakaknya.
"Hal yang gak bisa dilupakan sama saya tuh kalo misalkan mereka datang pasti ketawa, ceria lah pokoknya keduanya tuh sampai sekarang masih kebayang-bayang," ucap Yeti saat ditemui Tribun di Dusun Jalancagak, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (19/9/2021).
Yeti tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan kehilangan Tuti dan Amalia secepat ini.
Melihat pelaku tak kunjung tertangkap, Yeti terus mendesak pihak kepolisian agar segera mengungkap kasus ini.
"Kesal aja, pengen cepet-cepet terungkap, tapi mungkin pihak kepolisian harus lebih teliti lagi menghadapi kasus ini," katanya.
Baca juga: Kasus Pembunuhan di Subang, Misteri Benda yang Dibuang oleh Pengguna Avanza Jadi Perhatian Polisi
Merasa Dituduh, Danu Tegaskan Tak Terlibat
Danu, saksi yang merupakan keponakan korban merasa banyak mendapat tuduhan terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Hal itu karena adanya tuduhan jika dia memiliki akses rumah korban, namun Danu dengan tegas membantah dan menyebut dirinya tidak terlibat dalam kasus tersebut.
"Tanggapan saya silahkan saja, soalnya saya enggak punya salah apa-apa di kasus ini. Memang saya enggak punya akses masuk juga ke rumah itu," ucap Danu, Minggu (19/9/2021), dikutip dari Tribun Jabar.
Tuduhan tersebut berasal dari Yosef yang juga merupakan saksi dalam kasus ini.
Seperti diketahui jika kasus ini berawal dari penemuan jasad ibu dan anak yang tertumpuk di bagasi mobil alphard yang terparkir di parkiran rumahnya.
Identitas korban tersebut adalah Tuti (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Sedangkan Danu, selain keponakan Tuti juga merupakan salah satu pegawai di Yayasan milik Yosef, tempat di mana Amalia terlibat menjadi pimpinan (bendahara) di sana.
Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Putra Sulung Tuti Enggan Temui Yosef karena Selalu Minta Uang
Danu yang disebut-sebut Yosef memiliki akses masuk ke rumah korban, membantahnya dan menyebut hanya datang ke rumah ketika disuruh.
"Dugaan mereka, dugaan bahwa Danu pegang kunci rumah itu, misalkan, sok aja Danu mah pasrah aja, emang sejak pertama juga saya enggak pegang kunci, enggak memiliki akses juga," katanya.
"Kalau ke rumah (korban) itu saya enggak langsung masuk buka pintu gitu, biasanya dipanggil terus disuruh, memang kunci juga enggak sama Danu, kalo ada perintah baru saya langsung datang."
"Itu enggak benar, kalau yang terbaru-baru ini mah Danu pegang kunci mah itu yang SMK bukan kunci rumah. Kalau itu (kunci rumah) memang Danu enggak pegang sama sekali."
Karena itu, dia juga berharap pihak kepolisian segera mengungkap kasus ini dan dalang pembunuhannya segera terungkap.
Agar tidak ada tuduhan-tuduhan liar yang menyasar orang yang tidak bersalah.
Baca juga: Bareskrim Polri Disebut Turun Tangan soal Kasus Pembunuhan di Subang, Periksa Yosef soal Yayasan
Ada Puntung Rokok dengan DNA Danu
Dikabarkan di TKP ditemukan terdapat puntung rokok dengan DNA Danu.
Namun, keluarga menganggap itu karena Danu kerap berkunjung ke rumah korban.
Bahkan Danu yang satu kantor dengan Amalia kerap mengantar Amalia untuk pulang.
Hal itu diungkapkan Lilis yang merupakan kakak Tuti.
"Itu keponakan saya, anak kakak saya," ujar Lilis, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Minggu (19/9/2021).
"Dia (Danu) berusia 20 tahun, tinggalnya sama orangtuanya kan dekat."
"Pas ke situ kalau ada tugas, Yoris itu 'Tolong bikin surat-surat', baru dia datang ke situ," katanya.
"Iya sering datang ke sana, masih saudara kan akrab."
"Dia sama adik saya (Tuti), sama Amel juga akrab."
Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Belum Terungkap, Yosef dan Istri Mudanya Disebut Depresi
Selain kerap datang ke rumah Tuti, Danu disebutnya juga kerap pergi bersama Amalia untuk urusan pekerjaan.
"Kalau hubungannya kan dia kerja di yayasan, suka nganter Amel," katanya.
"Kadang anter rapat, sama-sama ke sana, sama Pak Yosef, sama almarhum Tuti juga."
"Jadi kalau ada (Danu) undangan dia ikut."
Sebelumnya, Lilis juga menyebut jika Yosef pernah meminta Danu agar datang ke TKP sebelum polisi datang di hari penemuan jasad korban.
Danu kemudian datang setelah ditelepon dan hanya mendapati kondisi rumah telah berantakan.
Baca juga: Bareskrim Polri Disebut Turun Tangan soal Kasus Pembunuhan di Subang, Periksa Yosef soal Yayasan
"Waktu hari Rabu Danu ditelepon sama Yosef suruh ke sana suruh langsung masuk ke rumah," kata Lilis.
"Katanya Pak Yosef Tuti sama Amel ada yang nyulik, jadi dia disuruh ke sana."
"Iya Danu makanya masuk ke rumah Tuti," terang Lilis.
"Ya cuma lihat-lihat aja, dia mah kaget cuma di dalam rumah itu."
"Dia lihat rumahnya berantakan, dia di sana sebentar."
"Dia langsung ke saya datang ke sini nangis, katanya Amel enggak tahu ada yang nyulik atau apa, ada darah," tandasnya.(TribunWow.com/Anung/Afzal Nur Iman)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Keluarga Kesal Pembunuh Ibu-Anak di Subang Masih Misteri: Mungkin Polisi Harus Lebih Teliti
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/TKP-Pembunuhan-ibu-dan-anak.jpg)