Disudutkan dalam Kasus Pembunuhan Subang, Danu Ngaku Punya Beban Psikologis: Tertekan, Gak Nyaman

Kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang (18/8/2021) masih dalam penyelidikan polisi hampir dua bulan ini.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TribunJabar.id/Dwiky M
Muhammad Ramadanu (21), salah satu saksi dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. Terbaru, Danu akhirnya buka suara terkait tuduhan yang mengarah kepadanya. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang (18/8/2021) masih dalam penyelidikan polisi hampir dua bulan ini.

Kepolisian pun masih terus berupaya mengumpulkan bukti kuat untuk mencari dan menetapkan pelaku rajapati tersebut.

Selama kasus Subang itu bergulir sejumlah orang terdekat dari korban pun menjadi saksi.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Subang, Rekening Milik Amalia Diperiksa dan HP Yosef Belum Dikembalikan Polisi

Polisi berpakaian biasa mendatangi lokasi kejadian perampasan nyawa ibu dan anak di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Minggu (3/10/2021).
Polisi berpakaian biasa mendatangi lokasi kejadian perampasan nyawa ibu dan anak di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Minggu (3/10/2021). (TribunJabar.id/Dwiky MV)

 

Selain Yosef, istri mudanya Mimin, dan Yoris, tak terkecuali juga dilakukan Danu, keponakan sekaligus karyawan yang bekerja dengan kedua korban.

Nama Danu sempat terseret saat penyidikan karena DNA yang ditemukan di TKP.

Ia juga sempat dicurigai setelah anjing pelacak di TKP menggonggong ke arahnya.

Bahkan selama penyelidikan, Danu yang sebagai saksi ikut menjalani pemeriksaan tes kebohongan.

Dengan adanya kecurigaan publik terhadapnya, ternyata menyimpan beban psikologis bagi Danu.

Kini, Danu mengaku imbas tertuduh dari publik, ia pun merasa tertekan hingga dipandang sinis orang-orang.

Hal ini diungkapkan Danu dalam wawancara dikutip Tribunjabar.id dari tayangan Misteri Mbak Suci, Selasa (12/10/2021).

“Iya jadi tertekan juga sih pak, enggak nyaman,” ungkap Danu.

Tak sampai berpikir pergi jauh, diakui Danu, ingin pergi ke jalan saja dirinya kesulitan.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Subang, Yosef Menangis di Makam Istri dan Anaknya: Banyak Fitnah, Saya Terima Saja

Ia juga menceritakan saking sulitnya pergi ke luar, urusan sehari-hari yang ia kerjakan kini dibantu orangtuanya.

Lantas, Danu menceritakan pengalaman saat ia membeli siomay di jalan.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved