Disudutkan dalam Kasus Pembunuhan Subang, Danu Ngaku Punya Beban Psikologis: Tertekan, Gak Nyaman
Kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang (18/8/2021) masih dalam penyelidikan polisi hampir dua bulan ini.
Ia mengaku orang-orang melihatnya secara sinis dan kadang berbisik di hadapannya.
Melihat hal itu, Danu mengaku menjadi merasa tak nyaman.
Untuk menyikapi situasi tersebut diakui Danu sementara ini ia tak pergi ke mana-mana.
Saat ditanya ada hal atau perasaan yang ia luapkan, Danu memilih diam dan mengaku bingung.
Hal itu membuat pria yang mewawancarainya menilai sosok Danu sebagai orang pendiam.
Mendengar hal itu, Danu pun mengiyakan bahwa dirinya memiliki sifat dan kepribadian tersebut.
Ia mengaku dirinya memang pendiam bahkan sedari kecil.
“Iya emang begitu Danu mah dari kecil juga, enggak banyak ngomong, diem we, ke mana-mana di kamar, udah we gitu,” ucap Danu.
Terlibat menjadi saksi kasus Subang, keseharian Danu ternyata juga bekerja di Yayasan yang dikelola Yoris, dan dua korban, Tuti dan Amalia.
Posisi Danu di Yayasan tersebut sebagai staf tata usaha.
Oleh karena itu, tak heran selama ini Danu dekat dengan Yoris dan dua korban, Tuti dan Amalia.
Sempat diceritakan Danu, ia membantu berbagai urusan yayasan jika diperlukan.
Baca juga: Diperiksa 6 Jam terkait Kasus Pembunuhan di Subang, Kakak Mendiang Tuti: Semoga Cepat Terungkap
Ketakutan Yoris Ungkap Fakta Kehidupannya Berubah
Selain Danu, hal serupa juga dialami oleh Yoris, anak tertua dari korban Tuti sekaligus kakak dari Amalia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Muhammad-Ramadanu-21-salah-satu-saksi-kasus-pembunuhan-ibu-dan-anak-di-Subang.jpg)