Cabai Rawit di Manokwari Tembus Rp 100 Ribu, Kadis Perindag: Tidak Ada Pasokan dari Luar

Distribusi komoditas bahan pokok seperti cabai rawit dari luar daerah masuk ke Kabupaten Manokwari, Papua Barat, mengalami hambatan.

Penulis: Safwan Ashari | Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TribunPapuaBarat.com/Safwan Ashari Raharusun
Suasana para pedagang cabai rawit di Pasar Sanggeng, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, sedang melayani pembeli. 

Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Distribusi komoditas bahan pokok seperti cabai rawit dari luar daerah masuk ke Kabupaten Manokwari, Papua Barat, mengalami hambatan.

Akibatnya, harga cabai rawit disejumlah pedagang di Pasar seperti Sanggeng dan Wosi, Manokwari, sejak awal Desember pun serempak naik hingga di kisaran Rp 100 ribu per kilogram.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Papua Barat Georga Yarangga mengatakan, untuk cabai sendiri di daerah ini masih didominasi oleh prodak lokal.

Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Cabai Rawit di Manokwari Tancap Gas

"Memang mengalami kenaikan karena tidak ada pasokan dari luar Papua Barat," ujar Yarangga, saat dihubungi TribunPapuaBarat.com, Senin (6/12/2021).

Ia mengaku, jika dipasok dari Makassar harganya sudah mahal, dan ditambah dengan biaya pengiriman.

"Sudah begitu, pasokan cabai dari petani lokal di daerah ini juga kurang," tuturnya.

Untuk sementara, harga cabai merah keriting dipasaran harganya sekira Rp 40 ribu perkilo.

Sedangkan, cabai rawit dikisaran Rp 80 ribu perkilo.

"Memang, cabai rawit mengalami kenaikan karena tidak ada pasokan dari luar Papua Barat," ungkap Yarangga.

"Dan memang sedang mahal, karena pasokan dari petani lokal kurang,"

Lanjut Yarangga, untuk antisipasi lonjakan harga cabai rawit yang signifikan, pihaknya melalui kementerian perdagangan aka mencari alternatif lain.

Pengakuan Pedagang Cabai Rawit

Kenaikan harga cabai rawit mulai dirasakan oleh sejumlah pedagang di Wosi dan Sanggeng, Kabupaten Manokwari.

Kondisi itu diungkapkan seorang pedagang di Pasar Wosi, Manokwari, Suri (40).

"Harga cabai rawit saat ini masih berada dikisaran Rp 100 ribu," ujar Suri, kepada sejumlah awak media, Senin (6/12/2021).

Sekalipun harga cabai rawit melonjak, minat pembeli masih cukup tinggi terutama pedagang rumah makan.

"Paling banyak yang membeli cabe rawit adalah pelanggan dari warung makan," tuturnya.

Selain cabai rawit, harga cabai besar dan keriting pun masih berada dikisaran Rp 45 ribu hingga Rp 50 ribu per kg.

Senada dengan itu, seorang pedagang di Pasar Sentral Sanggeng, Roni pun merasakan hal yang sama.

Ia mengaku, harga cabai rawit saat ini telah menembus Rp 100 ribu.

"Sekarang sudah 100 ribu per kilo. Sejak awal Desember memang harganya sudah naik," ucapnya.

Ia menuturkan, untuk saat ini stok cabai rawit pun sudah sedikit.

"Mau dapat cabai rawit yang kita dapat cuma sedikit," kata Roni.

Biasanya, harga cabai rawit berada berkisar Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu per kg.

Berdasarkan pantauan TribunPapuaBarat.com, harga cabai rawit hingga Desember, di Manokwari berada di kisaran Rp 40 ribu hingga Rp 100 ribu per kg.(*)

Berita terkait lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved