Kaleidoskop 2021

Kaleidoskop 2021: Deretan Varian Covid-19 Beserta Gejalanya, Mulai dari Alpha, Delta hingga Omicron

Diketahui, Virus Corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 masih terus bermutasi dan semakin beragam keluhan gejala yang diakibatkannya.

Editor: Astini Mega Sari
Tribunnew/Jeprima
Sejumlah petugas medis saat akan memeriksa kondisi para pasien positif covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (23/11/2020). Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada hari Senin mencatat ada penambahan kasus positif sebanyak 4.442 kasus dari total kasus tersebut, total terdapat 502.110 kasus positif Covid-19 diseluruh Indonesia sejak wabah merebak. 

6. Varian Kappa

Vairan Kappa memiliki kode varian 1.617.2, ditemukan kasus pertamanya di India, Oktober 2020.

Dalam DNAIndia mengatakan, varian Kappa memiliki gejala yang mirip dengan varian Covid-19 lainnya seperti berikut.

  • Flu
  • Demam tinggi
  • Sakit kepala
  • Pegal-pegal
  • Batuk berkepanjangan
  • Mulut kering
  • Kehilangan indra penciuman dan pengecapan
  • Ruam di sekujur tubuh
  • Pilek
  • Mata merah dan berair

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, seumlah orang yang terinfeksi varian Kappa pada awalnya juga mengalami gejala seperti campak.

"Untuk varian Kappa ini gejalanya sama dengan gejala awal campak, tapi dalam satu sampai dua hari pertama. Bedanya, varian Kappa tidak menunjukkan kelainan kulit seperti campak," ujar Dicky.

7. Varian Eta

Varian Eta memiliki kode varian B.1.525, dengan kasus pertama ditemukan pada Desember 2020 di Inggris Raya atau Nigeria, Afrika Barat.

WHO menggolongkan Eta sebagai variants of interset atau VoI. Di mana gejala-gejala yang diketahui merupakan ciri infeksi virus corona varian Eta yakni sebagai berikut.

  • Suhu tinggi
  • Batuk terus menerus
  • Kehilangan atau perubahan pada indera pengecapan dan penciuman

Baca juga: Sebut Covid-19 Varian Delta Lebih Bahaya, IDI: Mulanya Gejala Ringan tapi Perburukannya Lebih Cepat

8. Varian Iota

Varian Iota memiliki kode varian B.1.526, dengan kasus pertamanya ditemukan di New York pada November 2020.

Para peneliti dalam studi ini berasal dari New York City Department of Health and Mental Hygiene dan Mailman School of Public Health, Columbia University, Amerika Serikat. 

Dalam temuan mereka, varian Iota memiliki kemampuan menular yang jauh lebih tinggi dibandingkan varian SARS-CoV-2 yang beredar sebelumnya.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan yang juga Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Indonesia, Siti Nadia Tarmizi, gejala varian Iota juga sama dengan varian Covid-19 lainnya, tidak ada yang spesifi

9. Varian Mu

Varian Mu memiliki kode varian B.1.621 atau VUI-21JUL-1, ditemukan kasus pertamanya di Kolombia, Januari 2021.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved