Ngotot Tak Ingin Direlokasi, Pedagang di Pasar Boswesen Protes ke Walkot: Kita Tetap Jualan di Sini
Sejumlah pedagang Pasar Boswesen menolak rencana Wali Kota Lambert Jitmau untuk merelokasi ke Pasar Modern.
Penulis: Safwan Ashari | Editor: Astini Mega Sari
Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun
TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Sejumlah pedagang Pasar Boswesen, Distrik Sorong Barat, Kota Sorong, Papua Barat, menolak rencana Wali Kota Lambert Jitmau untuk merelokasi pedagang ke Pasar Modern Rufei.
Seorang pedagang di Pasar Boswesen, Klarce Bles (56) mengatakan, tempat yang disediakan di Pasar Modern sudah bagus namun lokasinya tidak sesuai harapan.
"Tempat itu sungguh tidak sesuai dengan harapan kami karena lokasinya sangat rawan," ujar Klarce kepada TribunPapuaBarat.com, Selasa (18/1/2022).
Ia mengklaim banyak orang-orang mabuk dan pelaku kriminilitas di lokasi Pasar Modern Rufei.
Baca juga: Minta Pedagang Segera Pindah dari Pasar Boswesen, Walkot Sorong: Saya Beri Kesempatan hingga Jumat

"Kalau dia (Wali Kota Sorong) mau kosongkan kita di Pasar Boswesen, kami tetap akan berjualan di sepanjang jalan," tutur Klarce.
"Kalau dia mau bunuh kita pun tetap akan kita jualan di sini, tidak akan masuk di Pasar Modern Rufei," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Sorong Lambert Jitmau berencana akan mengerahkan semua kekuatan untuk mengosongkan lapak pedagang di Pasar Boswesen.
Kata Jitmau, pada prinsipnya semua pedagang yang ada di Pasar Boswesen harus ikut pindah lokasi.
"Saya berikan kesempatan dari sekarang hingga Jumat, selebihnya saya harus bersihkan," ujar Lambert kepada sejumlah awak media, Selasa (18/1/2022).
"Semua kekuatan akan saya lakukan untuk bersihkan Pasar Boswesen."
Baca juga: Rencana Relokasi Pedagang di Pasar Boswesen Sorong, Penjual: Kami Tetap di Sini
Ia berharap semua pedagang di Boswesen bisa pindah berjualan Pasar Modern Rufei.
Lambert berujar, pedagang yang akan berjualan di Pasar Modern Rufei telah terdata di dinas terkait.
"Lapak seluas 2x3 meter akan dibangun keliling Pasar Modern, dan nanti kita akan tata dia rapi," tuturnya.
Hanya saja, untuk sementara para pedagang berjualan apa adanya, sembari menunggu pembangunan lapak yang permanen.