Sambil Tahan Tangis, Kombes Djuhandhani Ungkap Pembunuhan Nakes dan Anak di Semarang: Ini Dramatis

Pengungkapan kronologi kasus pembunuhan ibu dan anak, SK (32) dan MF (5), di Mapolda Jateng, Jumat (18/3/2022) diwarnai haru.

(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)
Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro saat gelar perkara di Mapolda Jateng, Jumat (18/3/2022). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Pengungkapan kronologi kasus pembunuhan ibu dan anak, SK (32) dan MF (5), di Mapolda Jateng, Jumat (18/3/2022) diwarnai haru.

Yakni Direktur Reskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro menjelaskan dan tampak berusaha menahan air mata.

"Mohon maaf kami juga ikut berduka terhadap korban. Cerita ini cukup dramatis," ungkap Djuhandhani saat gelar perkara di Mapolda Jateng, Jumat (18/3/2022).

Baca juga: Viral Video Penumpang Gelap Ketahuan Numpang dari Merak ke Lampung, Sembunyi di Kolong Bus

Djauhandi lalu memaparkan, jenazah MF ditemukan di bawah jembatan dalam kondisi telanjang, tepatnya di jalan tol Kilometer 426.

Diduga kuat pelaku membuang jasad MF dari atas jembatan setinggi 50 meter.

Selain itu, dari hasil pemeriksaan, korban sempat disekap, disiksa, dan tak pernah diberi makan oleh pelaku.

Mirisnya, anak tersebut sedang dalam proses pengobatan.

Sementara itu, jasad SK ditemukan dalam kondisi tertutup sarung, masih berpakaian lengkap dengan kaki terikat di tol Kilometer 425.

"Atas perbuatannya pelaku terancam pasal berlapis mulai dari Undang-undang Perlindungan Anak, Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan bisa dijerat pasal pembunuhan berencana," kata Djuhandhani.

Baca juga: Tak Bisa Main Lawan Persib, Marselino Ferdinan Segera Gabung TC Timnas U-19 Indonesia di Korsel

Kronologi

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi telah menangkap terduga pelaku berinisial DC (31), warga Lasem, Rembang, di depan Mapolda Jateng.

Saat ditangkap polisi, pelaku berpura-pura hendak melaporkan kehilangan orang ke Mapolda Jawa Tengah, Rabu (16/3/2022).

"Yang bersangkutan ditangkap di depan Mapolda Jateng. Maksud dia menghilangkan alibi melaporkan kehilangan orang, yang bersangkutan mau ikut melaporkan kehilangan orang, pacar dan anaknya," kata Djuhandhani.

Cemburu

DC mengaku nekat membunuh kedua korban karena cemburu dengan SK yang melambaikan tangan kepada seserong hingga membuat pelaku cemburu.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved