Sambil Tahan Tangis, Kombes Djuhandhani Ungkap Pembunuhan Nakes dan Anak di Semarang: Ini Dramatis
Pengungkapan kronologi kasus pembunuhan ibu dan anak, SK (32) dan MF (5), di Mapolda Jateng, Jumat (18/3/2022) diwarnai haru.
"Karena korban ketika ketemu di Semarang melambaikan tangan dengan seseorang. Tersangka menanyakan siapa itu. Motifnya cemburu," ungkapnya.
Selain itu, pelaku juga terdesak karena korban terus menanyakan keberadaan MF. DC pun panik dan menganiaya SK hingga tewas.
Baca juga: Bukan Menduduki, Putin Ungkap Tujuan Operasi Militer Rusia di Ukraina: Berusaha Hentikan Genosida
"Jadi ada dua perkara dari kejadian ini. Lokus pertama penganiayaan terhadap anak sehingga korban meninggal pada 20 Februari 2022. Dan kedua penganiayaan kepada SK pada 7 maret 2022," kata Djuhandhani.
Sementara itu, pelaku dan korban ternyata sama-sama bekerja sebagai tenaga kesehatan dan memiliki hubungan dekat.
Dari pemeriksaan, pelaku mengaku sudah memiliki seorang anak dan istri dari perkawinan yang sah.
"Korban dan pelaku kenal sejak Oktober 2021 karena sama-sama menjadi vaksinator. Keduanya nakes mulai berkenalan lalu terjadi hubungan dekat," ujarnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menahan Tangis Saat Gelar Perkara Kasus Pembunuhan Nakes dan Anak di Semarang, Kombes Djuhandhani: Cerita Ini Dramatis"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Dirreskrimum-Polda-Jateng-Kombes-Djuhandhani-Rahardjo-Puro-saat-gelar-perkara-di-Mapolda-Jateng.jpg)