Viral Video Warga Selamatkan Anak yang Dianiaya dan Diikat Ayah Tiri, Pelaku Sempat Dihakimi Massa
Viral di media sosial, video penganiayaan yang dilakukan ayah tiri terhadap bocah berusia 7 tahun di Bojonggede, Bogor, Jawa Barat.
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Viral di media sosial, video penganiayaan yang dilakukan ayah tiri terhadap bocah berusia 7 tahun di Bojonggede, Bogor, Jawa Barat.
Dalam video, sejumlah warga berusaha menyelamatkan bocah kecil yang terkunci di dalam rumah kontrakan itu.
Korban yang berusia 7 tahun, saat ditemukan tangan dan kakinya terikat dan bahkan sampai harus melompat kecil saat dipanggil warga.
Baca juga: Pria di Banjar Bunuh Mantan Istri dan Buang Jasadnya di Semak, Mengaku Cemburu dengan Korban
Tak hanya sendiri, bocah kecil itu tampak dikunci di dalam kamar kontrakan itu berempat dengan saudaranya yang lain.
Video detik-detik bocah itu diselamatkan oleh warga pun ramai ditonton oleh warganet.
Warga pun berusaha menyelamatkan dengan cara membuka paksa pintu kamar kontrakan tersebut.
Saat dibuka, bocah berusia 7 tahun itu sudah dalam kondisi tak berdaya dengan tangan dan kaki terikat.
Dalam video viral itu, warga yang geram juga tampak memukuli ayah tiri korban.
Pelaku terlihat tak berdaya saat dihujani beberapa kali pukulan dan tendangan oleh warga yang geram.
Kasus penganiayaan terhadap bocah 7 tahun itu terjadi di Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Senin (5/4/2022) malam.
Peristiwa keji itu membuat warga setempat geram lantaran pelaku tega menganiaya sang anak yang diketahui berusia 7 tahun dengan cara melakukan kekerasan fisik.
Baca juga: Penyiar Radio Setel Azan 4 Menit Lebih Awal dari Waktu Buka, Buat Pendengarnya Batal Puasa Berjemaah
Kasus penganiayaan itu dilakukan sang ayah di rumah kontrakannya, di mana korban dikerangkeng dan posisi tangannya diikat menggunakan tali.
Kapolsek Bojonggede, AKP Dwi Susanto membenarkan peristiwa yang terjadi di wilayah hukumnya.
"Iya bener itu di Desa Ragajaya itu semalam, tapi penangananannya langsung ke Polres Metro Depok itu," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (5/4/2022).
Lebih lanjut, Dwi Susanto mengaku mengetahui peristiwa tersebut dari laporan warga setempat.