Kisah Ibu yang Curi Ponsel Anaknya untuk Bayar Utang, Kesal Tak Dinafkahi padahal Sudah Bantu
Seorang wanita berinisial AM (64), mengaku terpaksa mencuri ponsel milik anaknya, Puasih (34), untuk kehidupan sehari-hari.
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Seorang wanita berinisial AM (64), mengaku terpaksa mencuri ponsel milik anaknya, Puasih (34), untuk kehidupan sehari-hari.
Puasih diketahui warga Sandubaye, Turide, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Setelah kehilangan ponsel di rumahnya, ia membuat laporan ke Polsek Cakranegara pada 1 Desember 2021. Empat bulan kemudian polisi berhasil menangkap pelaku pencurian ponsel Puasih.
Baca juga: Minta Sumbangan ke Warga, Oknum Danramil Jayapura Utara akan Disanksi TNI AD
Baca juga: Istrinya Dikenalkan Lelaki Lain, Pria di Jabar Mengamuk Bakar Rumah Mertua
Yang mengejutkan, pelaku pencurian ponsel adalah AM (64) yang tak lain ibu kandung Puasih.
Terbongkarnya kasus tersebut setelah polisi menemukan posisi ponsel milik Puasih pada Sabtu (23/4/2022). Dari hasil penyelidikan, pelaku pencurian mengarah ke AM.
Sementara itu AM yang mengenakan kerudung biru tua hanya bisa tertunduk menyesali perbuatannya.
Ia mengaku mencuri ponsel saat anaknya sedang tidur. Tak hanya itu. AM bercerita ia nekat mencuri ponsel karena anaknya tak pernah memberikan nafkah kepadanya.
Padahal ia mengasuh lima anak Puasih serta mencuci baju di rumah anaknya.
"Dia anak kandung saya yang paling besar, saya kesal karena itu saya ambil HP-nya, ketika dia masih tidur jam 12 malam, saya jual HP-nya, karena tidak pernah menafkahi, padahal anaknya pernah tinggal dengan saya," kata AM di Mapolsek Cakranegara, Senin (25/4/2022).
Baca juga: Tim SAR Libatkan Saudara Kembar Korban yang Diterkam Buaya saat Pencarian, Berharap Muncul
"Saya kesal padanya, karena tidak pernah menafkahi, tidak pernah kasih uang, padahal cucu yang tinggal sama saya 5 orang," tambah dia.
Karena tak dinafkahi anaknya, AM mengaku sulit mencukupi kebutuhanya sehari-hari. Hingga ia mencuri ponsel anaknya dan menjualnya seharga Rp 1,6 juta.
Uang hasil penjualan ponsel itu juga digunakan untuk membayar utang.
"Saya jual HP itu Rp 1,6 juta, uangnya untuk bayar utang, saya kesal sama anak saya, dia tidak perhatian padahal saya juga jadi tukang laundry di rumahnya," katanya.
Mengetahui sang ibu yang mencuri ponselnya, Puasih langsung mencabut laporan. Ia menginginkan penyelesaian dengan cara kekeluargan agar ibunya tidak ditahan.
Baca juga: Viral Video Jenazah Warga Diangkut Ojek Motor karena Ambulans Rusak, Bupati Banggai: Mohon Maaf
Aparat mengambil jalan tengah dengan melakukan langkah restorative justice.
"Itu pun selama melengkapi berkasnya, setelah selesai, pelaku bebas dari segala tuntutan. Hari ini terakhir, semoga semua selesai kita akan terbitkan SP3 kasusnya," kata Kapolsek Cakranegara, Kompol M. Nasrullah.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Ibu Usia 65 Tahun Curi Ponsel Anaknya untuk Bayar Utang, Mengaku Tak Dinafkahi Sang Anak"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/AM-64-warga-Mayura-Cakranegara-Kota-Mataram-nekat-mencuri-hp-anak-kandungnya-sendiri.jpg)