Istri Oknum Polisi di Mamasa Terseret Kasus Investasi Bodong, Rugikan Korbannya Rp 4 Miliar

Seorang istri oknum polisi yang bertugas di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Selatan (Sulsel), terseret dalam kasus penipuan bermodus investasi bodong.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Kompas.com/Totok Wijayanto
Ilustrasi uang rupiah - Seorang istri oknum polisi yang bertugas di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Selatan (Sulsel), terseret dalam kasus penipuan bermodus investasi bodong. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Seorang istri oknum polisi yang bertugas di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Selatan (Sulsel), terseret dalam kasus penipuan bermodus investasi bodong.

Yakni wanita 21 tahun berinisial TS yang menipu hingga korbannya ada ratusan warga berasal dari berbagai daerah.

Akibat ulah pelaku, total kerugian para korban mencapai Rp 4 miliar.

TS mengiming-imingi korbannya dengan keuntungan besar agar menyerahkan uangnya.

Kapolsek Turikale, Kompol Ridwan Saenong dalam jumpa persnya mengatakan, TS sudah diamankan.

Kasus ini terungkap karena adanya laporan salah satu korban yang tinggal di Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros.

Baca juga: 5 Fakta Unik Raja Ampat Papua Barat, Ditemukan Tak Sengaja hingga Pengunjung Dibatasi

Baca juga: Viral Video Seorang Ibu Kendarai Motor di Tol Pekanbaru-Dumai, Begini Pengakuannya

"Dia melaporkan adanya kesalahan ketika modal investasinya ke TS dan profitnya tidak dibayarkan. Padahal dia telah berinvestasi sejak bulan Agustus 2021," katanya.

Sesuai perjanjian keuntungan dari investasi tersebut akan dibayarkan dalam rentang waktu yang disepakati.

Ridwan menambahkan, korban melakukan negosiasi dengan mendatangi rumah TS di Nusa Idaman.

Tapi tidak menemukan titik temu, akhirnya korban melaporkan itu ke Polsek Turikale.

"Dia merasa dirugikan 29 juta. Karena iming-iming investasi Rp 1 juta, maka dalam sepekan akan kembali Rp1.250.000. Jadi bisa dihitung berapa jumlah investasinya jika kerugiannya sampai Rp29 juta," ujarnya.

Berdasarkan hasil penyelidikan ini ditemukan, total jumlah korban investasi bodong ini berjumlah sekitar 179 orang.

Berdasarkan hasil penyelidikan, korban TS berasal dari Takalar, Maros, Makassar, Pinrang dan Parepare.

Kapolsek Turikale, Kompol Ridwan Saenong.
Kapolsek Turikale, Kompol Ridwan Saenong. (TribunMaros.com/Nurul Hidayah)

"Dari hasil penyelidikan kami menemukan dua cukup bukti. Sehingga yang bersangkutan kami tahan. Dari pengakuan TS, Dia memiliki member sebanyak 200 orang. Namun dari barang bukti, catatan yang ditemukan terdapat 179 member," jelasnya.

Dia menjelaskan, berdasarkan catatan tersangka terdapat uang yang diambil dari membernya berjumlah sekitar Rp4 miliar.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved