Investasi Papua Barat Terendah di Indonesia, Pemerintah Siapkan 3 Program Datangkan Investor
Nilai investasi Papua Barat terendah di Indonesia sehingga dilakukan berbagai program untuk menggenjotnya.
Penulis: R Julaini | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pemerintah Provinsi Papua Barat berupaya meningkatkan daya saing investasi. Hal ini disampaikan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Papua Barat, Yan Piet Moso.
"Ada tiga program prioritas yang dilakukan demi mencapai target investasi 2022 Rp 2,74 triliun," ujarnya saat berbincang dengan TribunPapuaBarat.com, Senin (4/7/2022).
Ia menjelaskan, program pertama yang mereka lakukan menyelenggarakan forum dialog investasi di Kabupaten Kaimana pada April 2022.
Baca juga: Cara Pemerintah Kabupaten Sorong Pangkas Lahan Tidur, Beri Bantuan untuk Kelompok Tani
Baca juga: Pengamat Pendidikan UNIPA Angkat Bicara, Beri Pendapat PPDB Online di Manokwari
Kedua, rapat koordinasi teknis bidang investasi yang melibatkan kementerian investasi, kementerian dalam negeri. Dan, DPM PTSP kabupaten/kota.
"Lalu, kepala daerah se-Papua Barat. Rapat ini telah dilaksanakan di Manokwari 15 Juni 2022," katanya.
Kemudian, program ketiga meningkatkan sumber daya manusia bidang investasi di seluruh kabupaten/kota.
"Dua program sudah kita lakukan. Tinggal satu program prioritas yang rencana dalam waktu dekat kita lakukan," ujar.
Ia menjelaskan, target dari pemerintah pusat tidak sepenuhnya menjadi beban pemerintah provinsi melainkan kabupaten dan kota.
Pembagian target telah dipaparkan dalam forum dialog di Kaimana.
Untuk besarannya, masing-masing daerah bervariasi.
"Tentu dengan melihat aktivitas usaha dari masing-masing daerah. Kita juga sertakan surat dari bapak gubernur terkait besaran target," kata Moso menambahkan.
Ciptakan Inovasi
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Papua Barat, Yan Piet Moso menyatakan, peningkatan kualitas SDM bidang investasi bertujuan menciptakan inovasi percepatan investasi di Papua Barat.
Misalnya, permudah proses perizinan dan penggunaan aplikasi yang berkaitan dengan proses perizinan investasi.
"Kerja-kerja cepat, sosialisasi ke masyarakat dan pelaku usaha," ujarnya.
Baca juga: Paulus Waterpauw Sampaikan Kabar Baik, 439 Tenaga Honorer di Papua Barat Bisa Diangkat Jadi ASN
Baca juga: Nama-nama 34 Pejabat Struktural Pemprov Papua Barat yang Dilantik Pj Gubernur, Eselon III dan IV
Sedangkan, Dosen Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Papua (UNIPA) Albertus Girik Allo menuturkan, pengembangan investasi masih terfokus pada sektor primer. Seperti pertanian, perikanan, kehutan dan sektor pertambangan.
Oleh sebabnya, pemerintah daerah harus memiliki konsep pengembangan sektor potensial secara menyeluruh.
"Untuk menjadi nilai tawar masuknya investasi ke Papua Barat," katanya.
Menurutnya, ketersediaan tenaga kerja berkualitas dan berpengelaman di Papua Barat belum menjawab kebutuhan perusahaan.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Foto-Kadis-PTSP-Papua-Barat.jpg)