Mama Papua Berjualan di Genangan Air Berlumpur, Pasar Sentral Remu Sorong Kumuh dan Jorok
Mama Papua yang sehari-hari berjualan di Pasar Sentral Remu Sorong Berjualan di Genangan Air Berlumpur
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG – Jalan menuju Pasar Remu Kota Sorong, Papua Barat berlubang dan tergenang air. Akibatnya, Mama Papua terpaksa jualan di pinggir jalan yang berlumpur.
Berdasarkan Pengamatan TribunPapuaBarat.com, ruas jalan menuju pasar sentral tersebut berlumpur dan genangan air setinggi 15 sentimeter. Bahkan, beberapa ruas lebih dalam.
Pada sisi kanan dan kiri jalan menuju pasar itu, pedagang sayur yang didominasi Mama Papua berjejer. Lapak jualan mereka tepat di sebelah genangan air.
Baca juga: UPDATE Jadwal Timnas Indonesia di Piala AFF U19 - Super Padat dan Krusial, Ini Komentar Iwan Bule
Baca juga: Jalan Menuju Pasar Remu Kota Sorong Tergenang dan Berlumpur, Toko Ponsel Sepi Pengunjung
“Kami jualan di atas lumpur tapi penarikan retribusi setiap hari Rp 2 ribu” ujar Yosepina, pedagang sayur di Pasar Sentral Remu Kota Sorong Senin (4/7/2022).
Ia mengungkapkan, sudah bertahun-tahun lamanya Pasar Sentral Remu Kota Sorong tidak terurus. Selain, becek dan genangan air berlumpur di ruas jalan, kebersihan juga tidak diperhatikan.
"Sejak 2009, setiap musim hujan kami berjualan di atas lumpur," katanya.

Ia berharap pemerintah memberikan perhatian terhadap pembenahan pasar agar pedagang dan pembeli nyaman.
“Mau jualan di mana lagi, tidak ada tempat yang layak sehingga di atas lumpur juga saya tetap jualan," ujarnya.
Sehari-hari Mama Yosepina bersama ratusan pedagang lainnya berjualan hasil kebun, seperti pisang, daun singkong, keladi, bunga pepaya dan umbi-umbian.
Jalan berlubang menuju Pasar Remu Kota Sorong juga terlihat pada bagian barat pasar. Ruang jalan yang berdekatan dengan Rumah Sakit Herlina Kota Sorong itu berlubang.
"Kadang kami baku marah dengan mereka yang minta retribusi. Sediakan lapak buat kami dengan baik biar kami bayar retribusi," katanya.
Baca juga: Bob Tutupoly, Pelantun Lagu Widuri yang Terkenal, Pernah Dilarang Berkarier di Dunia Musik oleh Ayah
Baca juga: CATAT Sidang Perdana 31 Orang Pekerja Tambang Emas Ilegal di Pengadilan Negeri Manokwari
Mama Yosepina berasal dari Kabupaten Maybrat, Papua Barat yang mulai berjualan pukul 06.00 WIT.
“Pagi-pagi Mama sudah naik taksi dari Aimas untuk jualan. Keuntungan perhari tidak menentu kadang rugi kadang lebih,” ujarnya.

Adapun ongkos taksi Aimas ke pasar mencapai Rp 10 ribu perorangan jadi keuntungan berdaang disisikan untuk biaya pendidikan. Dan, kebutuhan sehari-hari keluarga.
“Kadang keuntungan hanya bisa bayar taksi saja. Mau bagaimana lagi karena Mama juga bayar ongkos barang juga,” ungkap Yosepina.
Pasar Sentral Remu, Kota Sorong berada di Kelurahan Remu Selatan, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong, Papua Barat.
Pusat Perekonomian Kota Sorong ini juga berdekatan dengan Bandara Dominne Edwar Sorong.
Akan tetapi hingga berita ini dimuat, Pemko Sorong belum bersedia memberikan keterangan perihal kondisi pasar yang jelek.
(*)