DOB Papua
DAP Doberai Tuding Polisi Bungkam Demokrasi, Kapolres Manokwari Tegaskan Tak Bisa Longmarch
Wakil Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wailayah III Doberai Ronal Konjol mengaku kecewa dengan pihak kepolisian saat adang massa aksi tolak DOB.
Penulis: Safwan Ashari | Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Wakil Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wailayah III Doberai Ronal Konjol mengaku kecewa dengan pihak kepolisian saat adang massa aksi tolak DOB dan otsus di Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
"Saya kecewa karena kepolisian tidak membuka ruang untuk adik-adik mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi," ujar Ronal, saat berorasi, Kamis (14/7/2022).
Ia mempertanyakan mengapa polisi tidak mengizinkan mereka untuk jalan ke DPRD Papua Barat.
Baca juga: Massa Ancam Dirikan Tenda di Jalan, Ketua DPRD Petronela Kambuaya Belum Temui Demonstran Tolak DOB
"Adik-adik ini mereka juga warga negara Indonesia dan punya hak sama untuk berdemokrasi, bapak (polisi) sendiri yang melanggar aturannya," katanya.
Kecuali, kata Ronal, dalam aksi ini ada anarkis dan lain sebagainya.
"Faktanya ruang demokrasi dibungkam terus menerus di Papua Barat," pungkasnya.
Selain itu, Kapolres Manokwari AKBP Parasian Herman Gultom mengatakan, sebelum aksi pihaknya telah mendapatkan pemberitahuan terkait aksi demo.
"Tujuan aksi ini adalah DPRD Papua Barat, namun kalau mau ke sana kita akan siapkan kendaraan," ujar Gultom.
"Kalau untuk longmarch menuju ke sana tidak bisa."
Baca juga: 5 Jam Diadang Aparat Gabungan, Massa Aksi Tolak DOB dan Otsus Blokir Jalan Manokwari
Sebab, masih ada banyak pertimbangan selama bergerak ke DPRD.
"Saya sebagai Kapolres yang akan bertanggungjawab, sehingga jika ingin ke DPRD ayo kita sama-sama ke sana dengan kendaraan," ucapnya.
Ia tegaskan, aksi mahasiswa hari ini tidak ada yang dibungkam.
"Semua orang berhak untuk bicara dan berpendapat di depan umum," imbuhnya.(TribunPapuaBarat.com/Safwan)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Polisi-adang-massa.jpg)