Pertamina Tegaskan Info Pengisian BBM Pakai Aplikasi My Pertamina Hoaks
Pertamina Tegaskan Info Pengisian BBM Pakai Aplikasi My Pertamina Hoaks
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Edy Mangun selaku Area Manager Communication PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial dan Trading Region Papua-Maluku angkat bicara soal informasi pengisian BBM di SPBU menggunakan aplikasi my Pertamina.
Edy menyebut informasi tersebut sangat tidak benar dan menipu publik.
"Pertamina tidak pernah keluarkan kebijakan seperti itu. Sembarang saja, ini bisa bodohi publik," katanya kepada TribunnPapuaBarat.com Senin (18/7/2022).
Baca juga: Pertamina akan Registrasi Penerima BBM Subsidi, Edy Mangun: Bentuk Pengendalian
Baca juga: Masalah Antrean BBM Berlarut-larut, Pj Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw: Apa Kata Dunia
Pengendalian pengisian BBM di SPBU Pertamina akan memberlakukan sistem registrasi dan pendataan terhadap orang dan kendaraan
"Jadi yang benar itu Pertamina akan melakukan sistem registrasi dan pendataan kepada orang dan kendaraan yang melakukan pengisian BBM bukan pakai aplikasi," tegasnya.
Ia menambahkan, syarat dan ketentuan registrasi penerima BBM bersubsidi akan diatur sesuai peraturan presiden yang dikeluarkan dalam waktu dekat.
"Kami akan melakukan pendataan kepada kendaraan mana saja yang berhak menerima BBM subsidi. Ini langkah untuk pengendalian," katanya.
Pertamina akan mendata, mendaftar orang dan kendaraan melalui website subsiditepat.mypertamina.id.
Setelah didaftar akan diverifikasi di Jakarta oleh tim pusat. Yang berhak akan menerima barcode yang nanti digunakan saat mengisi BBM.
"Penerima yang sudah dapat barcode akan melakukan scan di SPBU saat dia isi minyak. Dengan begitu tidak akan terjadi pengisian ulang," ujarnya.
Baca juga: BNN Papua Barat Komitmen Berantas Penyalahgunaan Narkoba: Siapa pun Orangnya Kita Tindak
Baca juga: Mulai 20 Juli 3G Dimatikan, Telkomsel Harap Belasan Ribu Pelanggan Ganti Kartu
Pertamina, lanjut Edy, akan monitoring dan bisa mengetahui pengendara tersebut sudah berhak menerima jata BBM subsidi dan memangkas manipulasi pengisian ulang BBM.
Apa yang dilakukan ini demi perlindungan kepada penerima BBM subsidi seperti sopir angkot dan truk.
"Sopir angkot dan truk ini selalu mengeluh, mereka antre panjang-panjang tapi begitu dekat SPBU sudah tutup. Sehingga cara ini solusi untuk memangkas praktik culas pengisian BBM," katanya.
Ia menyebut kuota BBM bersubsidi pada setiap SPBU aman tapi fakta di lapangan bahwa antrean masih panjang.
Bahkan sopir sampai tidur dikendarainya untuk antre minyak. Banyak pemain minyak di Papua Barat.
"Pertamina optimis membongkar kedok pemain minyak di Papua Barat ini. Buktinya dua oknum sudah ditangkap. Pj Gubernur Papua Barat sendiri sudah mengantongi siapa-siapa yang bermain minyak," ungkapnya.
(*)