Minat Generasi Muda Papua Barat Jadi Petani Minim, Direktur Polbangtan Ungkap Penyebabnya
Minat Generasi Muda Papua Barat Jadi Petani Minim, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari, drh Purwanta ungkap penyebabnya
Penulis: R Julaini | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Jumlah generasi muda khususnya orang asli Papua yang berminat menjadi petani, sangat minim. Sebab, sektor pertanian dinilai sebagai sektor yang kurang menjanjikan.
“Ya memang perlu upaya ekstra untuk meningkatkan minat,” ujar Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari, drh Purwanta, saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Jumat (22/7/2022).
Menurut dia, faktor penyebab lainnya adalah aspek legal atas lahan dan konsistensi dalam bekerja.
Dengan demikian, edukasi dan pelatihan harus dilakukan berkelanjutan guna mengubah pola pikir generasi muda terhadap sektor pertanian.
“Memang harus begitu dengan teman-teman kita yang lokal. Tidak bisa beri pelatihan lalu lepas,” jelas dia.
Beberapa waktu lalu, sambung Purwanta, pihaknya telah berkolaborasi dengan Papua Muda Inspiratif binaan Billy Mambrasar.
Adapun kegiatan yang dilakukan adalah memberikan pelatihan budidaya kopi hingga ke Pegunungan Arfak.
“Karena Papua Muda Inspiratif itu konsennya ke masyarakat lokal,” ucap Purawanta.
Tak hanya itu, upaya memikat generasi muda ke sektor pertanian juga dilakukan melalui pelatihan bagi 2 ribu calon petani muda yang tersebar di seluruh Tanah Papua.
Ribuan peserta itu kemudian dipilih menjadi Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan sebanyak 100 orang.
Klasifikasi usia yang dipilih menjadi Duta Petani Milenial maksimal 39 tahun, sedangkan 40 tahun lebih dinobatkan menjadi Duta Petani Andalan.
Duta Petani ini diharapkan dapat memberikan resonansi atau pengaruh ke generasi muda lainnya, untuk berkecimpung pada sektor pertanian.
“Tahun lalu kita juga kerja sama dengan Papua Muda Inspiratif. Tahun ini juta ada bimbingan teknis lagi,” tutur Purwanta.
Ia menjelaskan, Polbangtan terus melakukan monitoring terhadap eksistensi para Duta Petani di sektor pertanian dan membantu memudahkan akses pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di perbankan.
Inti dari pembinaan berkelanjutan adalah melatih generasi muda Papua menjadi mandiri.