Sampah Berserakan di Pelabuhan Manokwari, Pelindo: Saat Ada Kegiatan Kapal Pasti Kotor
Sampah Berserakan di Pelabuhan Manokwari, Pelindo: Saat Ada Kegiatan Kapal Pasti Kotor
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Sejumlah pengunjung di Pelabuhan Manokwari merasa risih dengan sampah yang berserakan. Sehingga mereka berharap kebersihan di pelabuhan bisa terjaga.
Calon penumpang kapal, Melisa mengatakan, tidak nyaman dengan kondisi pelabuhan yang kotor. Maka dari itu, ia berharap sampah-sampah yang berserakan segera dibersihkan.
"Tidak nyaman dengan pemandangan sampah di dermaga," ujarnya kepada TribunPapuaBarat.com, Selasa (26/7/2022) petang.
Baca juga: Jadwal Pelni Jakarta ke Sorong 28 Juli-19 Agustus 2022 Hampir Habis, Cek Harga Tiket KM Gunung Dempo
Baca juga: Pelabuhan Jadi Kesan Pertama Pendatang, Pelindo IV Manokwari: Mari Bersama Jaga Kebersihan
Sedangkan Supervisor Teknik Pelindo IV Manokwari, Aang Biantong menyampaikan, setiap hari lima petugas kebersihan akan menyapu area dermaga seluas 300 meter itu.
"Ditambah petugas kebersihan lain dikhususkan untuk area terminal pelabuhan," katanya.
Dia menambahkan, pembersihan pelabuhan itu akan dilakukan ketika aktivitas embarkasi dan debarkasi kapal penumpang usai.
"Saat ada kegiatan kapal penumpang, pasti akan kotor. Jadi, kita memilih sesudah itu, baru kita bersihkan," urai pegawai Badan Usaha Milik Negara itu.
Selain aktivitas kapal penumpang, kata Aang, penyumbang sampah lainnya adalah kegiatan pedagang liar di area dermaga.
"Kita tidak membenarkan ada lapak jualan di area dermaga. Kita sudah coba tegur, tapi belum jera," tambah dia.
Peran Lintas Sektor
Pelindo Manokwari, lanjut Aang, sudah berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manokwari untuk pengadaan kontainer sampah.
Namun, dia menyayangkan tindakan acuh tak acuh masyarakat yang terus membuang sampah sembarangan ke laut, area dermaga dan terminal pelabuhan.
Kendati pihak Pelindo telah menyediakan empat tong sampah di area terminal. Namun masyarakat tampak tak peduli dengan kehadiran tempat sampah itu.
"Kita tidak bisa terus mengawasi masyarakat. Makanya kita sangat minta kesadaran dari masyarakat itu sendiri," tutur pegawai Badan Usaha Milik Negara itu.
Lebih lanjut Aang menegaskan, ihwal kebersihan pelabuhan adalah isu lingkungan hidup yang menyangkut lintas sektor.
Peran stakeholder seperti pemerintah daerah Kabupaten Manokwari, sangat diperlukan untuk gencar mengimbau masyarakat peduli kebersihan lingkungan, termasuk kebersihan pelabuhan.
(*)