Disnakertrans Papua Barat Optimalkan Pengawasan Tenaga Kerja OAP di Train 3 LNG

Disnakertrans Papua Barat Optimalkan Pengawasan Tenaga Kerja OAP di Train 3 LNG, berikut data jelasnya

Penulis: Elias Andi Ponganan | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM/F. WEKING
BLK - Kepala Disnakertrans Papua Barat, Fredrik DJ Saidui menjelaskan tentang pembangunan gedung kepada media di Manokwari, Selasa (9/8/2022) FOTO : TRIBUNPAPUABARAT.COM/F. WEKING 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Papua Barat akan mengoptimalkan pengawasan dan pelibatan tenaga kerja orang asli Papua (OAP), pada operasional Train 3 LNG Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni.

"Proyek Train 3 LNG Tangguh ini rampung tahun depan," ucap Kepala Disnakertrans Papua Barat, Fredrik DJ Saidui saat ditemui awak media di Manokwari, Selasa (9/8/2022).

Sesuai amanah Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua, tenaga kerja OAP harus diprioritaskan.

Baca juga: Pemda dan BPJS Cabang Manokwari Teken MoU: Angka Kesakitan dan Kematian Bisa Menurun

Baca juga: Silahturahmi TribunPapuaBarat.com di Kanwil DJPb Papua Barat, Kakanwil: Bantu Edukasi ke Masyarakat

Oleh sebab itu, beberapa waktu lalu dilakukan lokakarya bersama sejumlah pihak yang berkaitan dalam pengawasan tersebut.

"Yang jelas bahwa tenaga kerja OAP harus 80 persen, sisanya non OAP," ucap Saidui.

Kendati demikian, kebijakan keberpihakan tersebut mengikuti kesanggupan jumlah tenaga kerja OAP itu sendiri.

Di sisi lain, pemerintah baik provinsi maupun kabupaten dan kota memiliki tanggung jawab meningkatkan kualitas tenaga kerja OAP yang kompeten.

Sebagai upaya yang ditempuh adalah melalui pendidikan vokasi di sejumlah Balai Latihan Kerja (BLK).

"Jangan sampai kita bicara soal tenaga kerja OAP, tapi kita tidak siapkan SDM," tutur Saidui.

Menurut dia, kemampuan dasar tenaga kerja OAP tidak berbeda jauh dari non OAP.

Namun, perlu diasah melalui pendidikan vokasi agar memiliki daya saing yang maksimal.

Selain itu, manfaat dari pendidikan vokasi yakni tenaga kerja akan mengantongi sertifikat.

Baca juga: Manokwari Bebas Rabies, Kesadaran Datangkan Hewan Secara Legal Harus Ditingkatkan

Baca juga: Soal APBD-P 2022, DPR Papua Barat Layangkan Surat Kedua untuk TAPD, Berikut Penjelasannya

"Kan di dunia kerja itu ada persyaratan administrasinya," ucap dia.

Dilansir dari laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Train 3 Liquefied Natural Gas (LNG) Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni dipastikan tuntas tahun 2023.

LNG atau gas alam cair itu dihasilkan dari tiga sumur gas di Bintuni yakni sumur gas Wiriagar, Berau, dan Muturi dengan luas mencapai 5.966,9 kilometer persegi.

Proyek produksi serta penjualan gas alam cair disepakati dalam bentuk joint ventures British Petroleum selaku operator dengan Pemerintah Indonesia, kontraktor, dan masyarakat lokal Papua Barat.

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved