Lapas Manokwari Punya Dua Program Pembinaan Kemandirian, Sangat Bermanfaat untuk WBP

Lapas Manokwari Punya Dua Program Pembinaan Kemandirian, Sangat Bermanfaat untuk WBP yang ingin kembali ke masyarakat

Penulis: Libertus Manik Allo | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM//Libertus Manik Allo
PANGKAS RAMBUT - Kalapas Kelas II B Manokwari, Yulius Paath saat berbincang-bincang dengan WBP yang bertugas di Pangkas Rambut Pengayoman, di Jalan Sabang Pasir Putih Kabupaten Manokwari, Jumat (12/08/2022). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-B Manokwari, Yulius Paath mengatakan, lapas rutin memberikan pembinaan terhadap warga binaan pemasyarakat (WBP).

"Terkhusus WBP yang sudah dalam tahap asimilasi," ujarnya kepada TribunPapuaBarat.com, Jumat (12/8/2022).

Ia menambahkan, pembinaan juga dilakukan kepada warga binaan yang sudah menjalani setengah masa hukumannya.

Dan, berkelakuan baik serta aktif mengikuti program pembinaan dengan baik.

"Progam pembinaan kemandirian berupa perkebunan dan jasa pangkas rambut," katanya.

Baca juga: Kacang Olahan dari Distrik Kebar Ramaikan Wisata Kuliner di Manokwari

Baca juga: Gelar Festival Persahabatan Manokwari bersama Pdt. Peter Youngren: Semua Warga Bisa Terlibat

Menurutnya, kedua program pembinaan kemandirian itu dilakukan agar ada kesiapan warga binaan pemasyarakatan saat bebas.

"Kalau pangkas rambut kami buat di depan kantor. Sedangkan perkebunan itu kami kerjasama dengan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari. Itu lahannya di Andai. Kemarin kami tanam jagung dan sudah panen. Sekarang tanam rica," ujarnya.

Selain itu, kata dia, WBP yang melakukan program asimilasi baik itu pangkas rambut maupun perkembunan tetap dalam pengawasan petugas.

"Contoh mereka yang sebagai pangkas rambut ini. Tetap dalam pengawasan petugas. Dan memang ada pendampingnya," katanya.

Baca juga: Lapas Manokwari akan Buat Balai Latihan Kerja Mini, Berikut Penjelasannya

Baca juga: Arnold Moktis, Putra Arfak yang Tekuni Usaha Minyak Kelapa di Manokwari

Dia mengklaim, Lapas Manokwari memberikan ruang terhadap warga binaan pemasyarakatan yang memiliki bakat dan potensi.

"Kami berikan ruang untuk mereka. Kami fasilitasi sesuai dengan bakat dan kemampuan yang mereka miliki," ujarnya.

Dia menuturkan, dalam melakukan pembinaan WBP, pihaknya lebih mengutamakan pendekatan kemanusiaan. Dan menghindari pendekatan fisik

"Sebisa mungkin kita hindari pendekatan fisik. Karena mereka (WBP) ini kita harus jadikan sebagai saudara bukan musuh. Kalau mereka sakit kita juga sakit. Mereka senang kita juga senang," ungkapnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved