Pengukuhan Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Sorong, Sekda Minta Tim Kerja Keras

Pengukuhan Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Sorong, Sekda Minta Tim Kerja Keras untuk penurunan stunting di Kota Sorong

Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNPAPUABARAT.COM/Petrus Bolly Lamak
STUNTING - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan diseminasi penurunan Stunting di Kota Sorong dikukuhkan, Rabu (18/8/2022). Plt Sekda Kota Sorong berharap Tim Percepatan Penurunan Stunting bekerja keras untuk masalah ini. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan diseminasi penurunan Stunting di Kota Sorong dikukuhkan di Gedung Lambertus Jitmau, Komplek Kantor Wali Kota Sorong, Rabu (18/8/2022).

Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sorong, Karel Gefilem mengatakan, setelah dikukuhkan, tim harus bekerja keras untuk mengatasi masalah stunting. Adapun penurunan stunting yang ditargetkan pada 2022 mencapai tiga persen.

"Yang berarti target prevalensi tahun ini diharapkan dapat menurun hingga 16,9 persen," ujarnya kepada wartawan.

Baca juga: Cerita Tentang Tim New Wakil Papua Barat di Kejuaran e-Sport Piala Kasad 2022

Baca juga: Lapas Manokwari Over Kapasitas, Kalapas Berharap Adanya Bantuan Lahan dari Pemerintah Daerah

Ia menyatakan, TPPS Kota Sorong harus bisa berkomitmen serta berkoordinasi secara aktif dan kooperatif dengan seluruh stakeholder. Sehingga, konvergensi intervensi terhadap sasaran prioritas dapat berjalan dengan efektif.

Sejalan dengan itu, melalui Perpres Nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan Stunting, ditetapkan strategi nasional percepatan penurunan stunting.

"Yang dimaksudkan untuk mencapai target tujuan pembangunan berkelanjutan tahun 2030. Target tersebut dapat dicapai melalui pelaksanaan lima pilar Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting," katanya kepada Tribunnpapuabarat.com.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, rencana aksi nasional yang akan diterapkan di Kota Sorong memiliki keselaran dengan rencana aksi nasional pada jenjang provinsi dan pusat.

Berbagai program dan kegiatan yang dijalankan di Kota Sorong dalam rangka penanganan stunting.

"Saya harap dapat dilaksanakan secara sinergis melalui pengaktifan peran pemerintah, perguruan tinggi, swasta, masyarakat, dan media," ujarnya

Menurutnya, kerja sama dalam program dan kegiatan penanganan stunting dapat dilakukan semakin solid.

Dan, masing-masing bisa memberikan peran dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif.

"Saya optimis Kota Sorong dapat memenuhi target penurunan stunting yang telah ditetapkan," katanya.

Baca juga: INILAH 6 Kabupaten Stunting Tertinggi di Papua Barat, Pegunungan Arfak Urutan Pertama

Baca juga: BKKBN Bentuk Ribuan Tim Pendamping Keluarga di Papua Barat, Segera Dampingi Keluarga Stunting

Semua Harus Beri Dukungan.

Selain itu, ia meminta dukungan dari seluruh stakeholder melalui aksi nyata pada sektor masing-masing dalam rangka menekan angka stunting di Kota Sorong.

Jadi, keakuratan dan keterpaduan data dalam sistem pelaporan apapun tidak ada kekeliruan dalam analisis data dan permasalahan, sebagai dasar perencanaan intervensi.

"Semua pihak yang terlibat harus bekerja sama dalam memastikan kesamaan data yang dilaporkan, penggunaan cara. Dan alat pengukuran yang memenuhi standar, serta memastikan sumber daya manusia yang melakukan pengukuran dan pelaporan telah terlatih," ujarnya.

"Sebab dengan data yang akurat, kita dapat merencanakan program dan kegiatan yang lebih efektif dantepat sasaran," ungkapnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved