Banjir Sorong

15.526 Jiwa Terdampak Banjir dan Longsor Sorong, Masa Tanggap Darurat Diperpanjang

BPBD Kota Sorong mencatat sebanyak dua ribu jiwa menjadi korban dan 500 jiwa terdampak banjir dan longsor.

Penulis: Safwan Ashari | Editor: Roifah Dzatu Azmah
(TribunPapuaBarat.com/Safwan Ashari)
Petugas TNI, Banser dan BPBD Kota Sorong, melakukan aktivitas masak di Dapur Umum Posko Komando, Kantor Wali Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (7/9/2022). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong menyebut, jumlah korban terdampak bencana banjir dan longsor terus bertambah.

Sebelumnya, BPBD Kota Sorong mencatat sebanyak dua ribu jiwa menjadi korban dan 500 jiwa terdampak banjir dan longsor.

Hanya saja, berdasarkan pengumpulan data hingga pekan ke tiga, jumlah korban kini telah naik signifikan.

Baca juga: SEJUMLAH Mahasiswa Kota Sorong Demo Soal BBM dan Banjir, Seperti Ini Isi Tuntutan Mereka

Hal ini diungkapkan Kepala BPBD Kota Sorong Herlin Sasabone, di Posko Komando Bencana Banjir dan Longsor.

"Korban terdampak banjir dan longsor hingga saat ini sudah bertambah sekira 4.933 Kepala Keluarga (KK)," ujar Herlin, kepada awak media, Rabu (7/9/2022).

Dari data itu, ia berujar, terdapat sekira 15.526 jiwa yang tersebar di 10 Distrik di Kota Sorong, menjadi korban dari bencana banjir dan longsor.

Untuk data kerusakan akibat banjir dan longsor, hingga kini terdapat sekira 358 rumah, 33 sekolah dan enam tempat ibadah telah dilaporkan rusak.

"Kalau korban jiwa akibat banjir dan longsor hingga kini dilaporkan sekira empat warga telah meninggal," tuturnya.

Selain itu, hingga saat ini pihaknya telah membuka dapur umum untuk melayani korban yang masih ada di rumah masing-masing.

"Untuk distribusi bapok (bahan pokok) dari pemerintah kota sudah sekitar 2 ribu paket, kalau provinsi 4.789 paket," jelasnya.

Bencana banjir kembali melanda Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (31/8/2022).
Bencana banjir kembali melanda Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (31/8/2022). ((dok warga))

Masa Tanggap Darurat

Sebelumnya, BPBD telah kembali memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir dan longsor selama tujuh hari ke depan.

Perpanjangan masa tanggap darurat ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong Herlin Sasabone.

Herlin mengatakan, masa tanggap darurat penanggulangan banjir dan longsor di daerah ini diperpanjang hingga 13 September 2022.

Ia berujar, langkah ini dibuat lantaran terdapat sejumlah pertimbangan curah hujan yang masih tinggi di Kota Sorong.

"Berdasarkan prediksi BMKG curah hujan masih terus terjadi hingga pertengahan September 2022," ujar Herlin, kepada TribunPapuaBarat.com, Selasa (6/9/2022).

Baca juga: Pemkot Sorong Salurkan 500 Paket Sembako untuk Korban Banjir dan Longsor

Kini pemerintah tengah berupaya untuk melakukan penanggulangan banjir dan longsor dari segi infrastruktur.

Hingga saat ini, pihaknya tengah melakukan pembenahan saluran air di Kota Sorong, Papua Barat.

"Kita (tim) masih bekerja dengan alat-alat berat untuk melakukan normalisasi sungai," ucapnya.

Selama masa tanggap darurat, Posko Komando BPBD di halaman Kantor Wali Kota Sorong, tetap siaga untuk menerima pengaduan korban bencana.

Wanita asal Ambon itu berharap, warga di Sorong, yang ada di lereng-lereng bukit agar tetap waspada longsor, karena curah hujan masih tinggi.

(TribunPapuaBarat.com/ Safwan Ashari)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved