Warga Pegunungan Arfak Olah Daun Nanas Jadi Noken, Begini Prosesnya
Untuk pembuatan satu noken berukuran kecil, Supriana Mandaca memerlukan daun dari empat hingga hingga tanaman nanas.
Penulis: redaksi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Warga Kabupaten Pegunungan Arfak memanfaatkan daun nanas untuk pembuatan noken.
Untuk pembuatan noken memakai bahan ini, daun nanas yang buahnya siap panen yang dibutuhkan.
Perajin noken bernama Suprina Mandacan mengatakan menggunakan kaleng bekas untuk menghancurkan dan menghaluskan daun nanas.
"Alas daun diatas kayu, baru giling dari atas," ucap Suprina Mandacan saat ditemui di boots pameran di halaman SMP Erikson Tritt Manokwari, Jalan Sowi IV, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Selasa (4/10/2022).
Untuk pembuatan satu noken berukuran kecil, Supriana Mandaca memerlukan daun dari empat hingga hingga tanaman nanas.

Baca juga: Cerita Tina, Kuliah Sambil Jualan Noken, Harap Jualannya Bisa Dijual ke Luar Papua
Selanjutnya daun nanas yang sudah dihaluskan dijemur hingga kering. Hanya perlu sehari untuk mengeringkan daun nanas jika cuaca panas.
daun nanas berwarna cerah, kata dia, dapat diberi warna sesuai keinginan.
Serabut halus daun nana, kemudian akan dipintal dengan cara sederhana.
Supriana mengambil beberapa helai serabut halus daun nanas kerin dipintal hingga menghasilkan benang yang akan dianyam membentuk noken ataupun baju.
Baca juga: Beli Hasil Kebun Warga, Pj Gubernur Dapat Hadiah Noken dari Mama-mama Papua Barat
Untuk mewarnai noken, masyarakat memakai pewarna alami dari batang pohon mpas, sebutan khusus warga Arfak.
"Rebus batang pohon nanti air hitam," katanya.
Kemudian noken yang sudah jadi diberi warna sesuai keinginan sang perajin.
Pewarna alami juga bisa didapatkan dari buah kamura berwarna merah yang dapat langsung atau digosokkan pada permukaan noken. (*)