PMKRI Cabang Manokwari Desak TNI/Polri Tindak Tegas Kelompok Pengganggu Kamtibmas di Papua Barat
PMKRI Cabang Manokwari mendesak TNI/Polri segera menindak tegas kelompok pengganggu kambtibmas di Papua Barat
Penulis: Libertus Manik Allo | Editor: Elias Andi Ponganan
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Manokwari Santo Thomas Vilanova mendesak TNI/Polri segera menindak tegas kelompok pengganggu keamanan, ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Provinsi Papua Barat.
Ketua Presidum PMKRI Manokwari Yostam Haluk mengatakan, penyerangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Distrik Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni terhadap warga sipil beberapa waktu lalu sangat sadis, tidak manusiawi dan melanggar Hak Asasi Manusia.
Baca juga: KKB Serang Pekerja Jalan Trans Bintuni-Maybrat, LMA Papua Barat: Itu Bukan Budaya Orang Papua
Baca juga: Soal Serangan Terhadap 14 Pekerja Trans Papua Barat, Pangdam Kasuari Minta Anggota KKB Serahkan Diri
Insiden tersebut menyebabkan sejumlah pekerja pembangunan jalan Trans Papua Barat meninggal dunia.
"Tindakan yang dilakukan oleh KKB di Moskona Barat sangat sadis dan tidak manusiawi. TNI/Polri harus segera menangkap pelakunya," kata Yostam Haluk kepada TribunPapuaBarat.com di Manokwari, Kamis (6/10/2022).
Ia melanjutkan, PMKRI Cabang Manokwari mendorong agar pemerintah daerah bersama TNI/Polri secepatnya mengambil langkah pemulihan terhadap traumatis yang dialami sejumlah warga di Distrik Moskona Barat.
Sehingga, aktivitas masyarakat kembali berjalan normal seperti sediakala.
"Segera tangkap dan adili pihak-pihak pengganggu kamtibmas agar masyarakat sipil merasa nyaman dalam beraktivitas," tutur Yostam.
Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Pelaku Penyerangan Pekerja Jalan Trans Papua Barat: Kita Kejar
Baca juga: KKB Serang Pekerja Jalan Trans Bukan Kecolongan, Kapolda Papua Barat: Seperti Kucing-kucingan
Menurut dia, tewasnya sejumlah pekerja jalan Trans Papua Barat akibat ulah KKB merupakan isu berskala internasional.
Oleh sebabnya, pemerintah daerah setempat bersama TNI/Polri harus melakukan evaluasi terkait kondisi keamanan di Teluk Bintuni maupun Provinsi Papua Barat secara luas.
"Segera lakukan evaluasi terkait dengan isu ini," pintanya.
Baca juga: Reva Korban Kekejaman KKB di Kampung Majnik Teluk Bintuni Ditemukan Selamat, Sekucur Tubuh Memar
Ia menambahkan, insiden penyerangan di Maskona Barat menambah daftar kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Tanah Papua. Apabila kasus pelanggaran HAM tidak secepatnya diminimalisir, maka dapat menyakitkan hati orang asli Papua.
"PMKRI Manokwari mengutuk keras tindakan separatis teroris yang melakukan pembantaian terhadap pekerja jalan Trans Papua Barat di Kampung Majnik, Distrik Moskona Barat," pungkas Yostam Haluk.(*)