Kepakan Burung Cenderawasih Bakal Jadi Panggung Penutupan KMAN VI di Jayapura Papua

TRIBUNPAPUABARAT.COM, JAYAPURA - Penutupan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI digelar pada Minggu (30/10/2022) di Stadion Barnabas Youwe Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

Koordinator artistik KMAN VI, Hendrik Baransano (39), mengatakan konsep panggung yang sedang dipersiapkan adalah kepakan burung cenderawasih.

"Kepala burung melambangkan Bapak Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw," kata Hendrik Baransano kepada TribunPapuaBarat.com, Sabtu (29/10/2022).

Untuk sayap burung cenderawasih, ucapnya, total ada 14 bulu dengan tujuh bulu di masing-masing sayap.

Itu simbol kebanggaan atas diakuinya ke-14 kampung adat di Kabupaten Jayapura, perdana se-nusantara.

Dosen seni rupa di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua itu mengaku, tanda "love" di dada burung cenderawasih menunjukkan citra kepemimpinan Mathius Awoitauw.

Baca juga: Menjemput Rezeki KMAN VI, Mama Papua Kampung Berab Jayapura Rela Berkemah di Stadion Barnabas Youwe 

"Dengan penuh cinta kasih bapak bupati memimpin sampai ada 14 kampung adat itu," kata pria kelahiran Biak, 23 Februari 1983, itu.

Bahan-bahan pembuatan panggung berasal dari sisa panggung saat pembukaan KMAN VI yang mengusung konsep lima rumah adat wilayah Tanah Tabi.

Bahan dimaksud terdiri dari daun sagu dan batang bambu.

Hendrik Baransano menyebut, pengerjaan panggung yang diklaim bakal megah itu, telah dimulai pada Kamis, (27/10/2022). Ia mengaku dibantu 10 anak muda berjiwa seni. 

Bagian tersulit, menurutnya, adalah membuat bagian kepala burung cenderawasih.

Lantaran harus dibuat semirip mungkin dengan memperhatikan detail merangkai lekukan daun sagu.

"Kemarin saat pembukaan kita diapresiasi para pejabat, rasanya senang. Mudah-mudahan penutupan besok juga begitu," kata Hendrik Baransano.(*)